DEHRADUN: Tingkat kematian terkait COVID di Uttarakhand mencapai 1,89 persen dan negara bagian tersebut berada di urutan kedua dalam kematian terkait COVID setelah Punjab, departemen kesehatan negara bagian mengumumkan pada hari Kamis.
Meskipun terjadi penurunan kasus baru COVID-19 dan peningkatan angka kesembuhan, angka kematian di Uttarakhand tetap mengkhawatirkan.
“Uttarakhand berada di urutan kedua setelah Punjab dalam hal angka kematian. Angka kematian pasien virus corona di negara bagian tersebut mencapai 1,89 persen, sedangkan angka kematian di Punjab mencapai 2,5 persen,” kata kementerian kesehatan.
Sejauh ini, sebanyak 6.113 orang telah meninggal karena COVID-19 di negara bagian tersebut.
Juru bicara pemerintah negara bagian Subodh Uniyal mengatakan bahwa kasus COVID-19 di negara bagian tersebut telah menurun setelah jam malam COVID, namun negara bagian tersebut menyaksikan lebih banyak kematian akibat COVID-19 karena orang-orang datang terlambat untuk mendapatkan perawatan.
“Semakin dini orang berobat, semakin besar peluang kesembuhan,” kata Uniyal.
Menurut data resmi, terdapat 43.520 kasus aktif COVID-19 di negara bagian tersebut. Negara bagian ini akan menjalani penutupan akibat pandemi hingga 1 Juni.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
DEHRADUN: Tingkat kematian terkait COVID di Uttarakhand mencapai 1,89 persen dan negara bagian tersebut berada di urutan kedua dalam kematian terkait COVID setelah Punjab, departemen kesehatan negara bagian mengumumkan pada hari Kamis. Meskipun terjadi penurunan kasus baru COVID-19 dan peningkatan angka kesembuhan, angka kematian di Uttarakhand tetap mengkhawatirkan. “Uttarakhand menempati peringkat kedua setelah Punjab dalam hal angka kematian. Angka kematian pasien virus corona di negara bagian tersebut mencapai 1,89 persen, sedangkan angka kematian di Punjab mencapai 2,5 persen,” kata kementerian kesehatan.googletag.cmd.push(function ( ) googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Sejauh ini, sebanyak 6.113 orang telah meninggal karena COVID-19 di negara bagian tersebut. Juru bicara pemerintah negara bagian Subodh Uniyal mengatakan bahwa kasus COVID-19 di negara bagian tersebut telah menurun setelah jam malam COVID, namun negara bagian tersebut menyaksikan lebih banyak kematian akibat COVID-19 karena orang-orang datang terlambat untuk mendapatkan perawatan. “Semakin dini orang berobat, semakin besar peluang kesembuhan,” kata Uniyal. Menurut data resmi, terdapat 43.520 kasus aktif COVID-19 di negara bagian tersebut. Negara bagian ini akan menjalani penutupan akibat pandemi hingga 1 Juni. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp