NEW DELHI: Pusat tersebut pada hari Kamis memperkenalkan RUU Jan Vishwas di Lok Sabha, yang berupaya mendekriminalisasi pelanggaran ringan untuk mendorong kemudahan berbisnis. RUU tersebut, yang diajukan oleh Menteri Perdagangan Piyush Goyal, mengusulkan untuk mengubah 183 ketentuan di 42 undang-undang yang dikelola oleh 19 kementerian, termasuk keuangan, perdagangan, lingkungan hidup, transportasi jalan raya dan jalan raya, pelabuhan dan elektronik.
RUU ini diperkenalkan di tengah protes pihak oposisi atas bentrokan baru-baru ini antara pasukan India dan Tiongkok di Tawang di Arunachal Pradesh. Saat menyampaikan RUU tersebut, Goyal mengatakan pemerintah telah mengambil berbagai langkah untuk mendorong kemudahan berusaha. Dia menambahkan, pemerintah ingin menghapus ketentuan pidana untuk pelanggaran ringan.
“Kita harus mempercayai orang-orang. Orang tidak boleh dihukum karena kesalahan kecil. Harus ada ketentuan pembayaran denda untuk pelanggaran ringan,” ujarnya. Menteri menambahkan bahwa untuk mendekriminalisasi pelanggaran, pemerintah telah mencabut sekitar 1.500 undang-undang lama, memperkenalkan 3.500 norma dan menyederhanakan 39.000 kepatuhan. Menurutnya, rancangan undang-undang tersebut juga akan membantu mengurangi beban peradilan.
RUU tersebut juga mengusulkan rasionalisasi hukuman moneter, tergantung pada beratnya pelanggaran.
RUU tersebut kemudian dirujuk ke komite gabungan yang terdiri dari 31 anggota Parlemen untuk diteliti. Panel gabungan parlemen terdiri dari anggota parlemen Lok Sabha PP Chaudhary, Sanjay Jaiswal, Rajendra Agrawal, Poonam Pramod Mahajan, Gaurav Gogoi, A Raja dan Sougata Ray. Nama 10 anggota Rajya Sabha akan diumumkan kemudian. Komite diharapkan untuk menyampaikan laporannya kepada Parlemen pada putaran kedua
bagian dari sesi anggaran tahun depan.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
NEW DELHI: Pusat tersebut pada hari Kamis memperkenalkan RUU Jan Vishwas di Lok Sabha, yang berupaya mendekriminalisasi pelanggaran ringan untuk mendorong kemudahan berbisnis. RUU tersebut, yang diajukan oleh Menteri Perdagangan Piyush Goyal, mengusulkan untuk mengubah 183 ketentuan di 42 undang-undang yang dikelola oleh 19 kementerian, termasuk keuangan, perdagangan, lingkungan hidup, transportasi jalan raya dan jalan raya, pelabuhan dan elektronik. RUU ini diperkenalkan di tengah protes pihak oposisi atas bentrokan baru-baru ini antara pasukan India dan Tiongkok di Tawang di Arunachal Pradesh. Saat menyampaikan RUU tersebut, Goyal mengatakan pemerintah telah mengambil berbagai langkah untuk mendorong kemudahan berusaha. Dia menambahkan, pemerintah ingin menghapus ketentuan pidana untuk pelanggaran ringan. “Kita harus mempercayai orang-orang. Orang tidak boleh dihukum karena kesalahan kecil. Harus ada ketentuan pembayaran denda untuk pelanggaran ringan,” ujarnya. Menteri menambahkan bahwa untuk mendekriminalisasi pelanggaran, pemerintah telah mencabut sekitar 1.500 undang-undang lama, memperkenalkan 3.500 norma dan menyederhanakan 39.000 kepatuhan. Menurutnya, rancangan undang-undang tersebut juga akan membantu mengurangi beban peradilan. googletag.cmd.push(fungsi() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); RUU tersebut juga mengusulkan rasionalisasi hukuman moneter, tergantung pada beratnya pelanggaran. RUU tersebut kemudian dirujuk ke komite gabungan yang terdiri dari 31 anggota Parlemen untuk diteliti. Panel gabungan parlemen terdiri dari anggota parlemen Lok Sabha PP Chaudhary, Sanjay Jaiswal, Rajendra Agrawal, Poonam Pramod Mahajan, Gaurav Gogoi, A Raja dan Sougata Ray. Nama 10 anggota Rajya Sabha akan diumumkan kemudian. Komite tersebut diharapkan menyerahkan laporannya kepada Parlemen pada bagian kedua sesi anggaran tahun depan. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp