INDORE: Polisi tidak menemukan bukti adanya kegiatan mata-mata Pakistan terhadap dua wanita yang diinterogasi pekan lalu atas dugaan keterlibatan mereka dalam kegiatan mencurigakan di kawasan militer di Mhow di Madhya Pradesh, kata seorang pejabat.
Selama penyelidikan kasus tersebut terungkap bahwa kedua wanita tersebut mungkin telah menerima telepon dari beberapa orang dari Pakistan, kata Inspektur Polisi Tambahan Cabang Kejahatan Indore, Guruprasad Parashar, kepada wartawan pada Rabu malam.
“Namun, kami tidak menemukan bukti bahwa perempuan tersebut melakukan aksi mata-mata untuk Pakistan di wilayah barak tentara Mhow,” katanya.
Kedua wanita tersebut, berusia antara 25 dan 30 tahun, dan seorang pria telah diperiksa secara ekstensif oleh polisi dan badan intelijen selama seminggu terakhir, namun belum ditangkap, katanya.
Menurut pejabat tersebut, perempuan tersebut, keduanya merupakan warga Koloni Lakshmi Vihar di desa Gawli Palasiya di Mhow, sekitar 37 km dari sini, bertemu dengan beberapa orang yang diyakini warga Pakistan melalui situs perkawinan.
Dari obrolan media sosial mereka, nampaknya ada kasus perselingkuhan yang bisa berujung pada pernikahan, ujarnya.
“Tampaknya sebuah geng besar yang terlibat dalam spionase di Pakistan mencoba menangkap para perempuan tersebut.
Tapi polisi menyelamatkan mereka dengan tindakan cepat,” kata pejabat itu.
Dia juga mengatakan bahwa semua bukti teknis yang berkaitan dengan wanita tersebut telah diselidiki secara menyeluruh dan penyelidikan juga dilakukan terhadap rekening bank mereka.
Berdasarkan hasil penyelidikan kasus tersebut, tidak ada tuntutan pidana yang diajukan terhadap perempuan tersebut, tambahnya.
PTI HWP LAL GK GK 05271237 NNNN
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
INDORE: Polisi tidak menemukan bukti adanya kegiatan mata-mata Pakistan terhadap dua wanita yang diinterogasi pekan lalu atas dugaan keterlibatan mereka dalam kegiatan mencurigakan di kawasan militer di Mhow di Madhya Pradesh, kata seorang pejabat. Selama penyelidikan kasus tersebut terungkap bahwa kedua wanita tersebut mungkin telah menerima telepon dari beberapa orang dari Pakistan, kata Inspektur Polisi Tambahan Cabang Kejahatan Indore, Guruprasad Parashar, kepada wartawan pada Rabu malam. “Namun, kami tidak menemukan bukti bahwa perempuan tersebut melakukan aksi mata-mata untuk Pakistan di wilayah barak tentara Mhow,” katanya.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921- 2’) ; ); Kedua wanita tersebut, berusia antara 25 dan 30 tahun, dan seorang pria telah diinterogasi secara ekstensif oleh polisi dan badan intelijen selama seminggu terakhir, namun belum ditangkap, katanya. Menurut pejabat tersebut, perempuan tersebut, keduanya merupakan warga Koloni Lakshmi Vihar di desa Gawli Palasiya di Mhow, sekitar 37 km dari sini, bertemu dengan beberapa orang yang diyakini warga Pakistan melalui situs perkawinan. Dari obrolan media sosial mereka, sepertinya ada kasus perselingkuhan yang bisa berujung pada pernikahan, ujarnya. “Tampaknya sebuah geng besar yang terlibat dalam spionase di Pakistan mencoba menangkap perempuan-perempuan tersebut. Namun polisi menyelamatkan mereka melalui tindakan cepat,” kata pejabat tersebut. Dia juga mengatakan bahwa semua bukti teknis yang berkaitan dengan wanita tersebut telah diselidiki secara menyeluruh dan penyelidikan juga dilakukan terhadap rekening bank mereka. Berdasarkan hasil penyelidikan kasus tersebut, tidak ada tuntutan pidana yang diajukan terhadap perempuan tersebut, tambahnya. PTI HWP LAL GK GK 05271237 NNNN Ikuti Saluran Indian Express Baru di WhatsApp