Oleh PTI

NEW DELHI: Protes yang sedang berlangsung terhadap “serangan” terhadap Undang-Undang Jaminan Ketenagakerjaan Pedesaan Nasional tahun 2005 yang dilakukan oleh Pusat telah diganggu oleh polisi.

Ilmuwan dan aktivis sosial, Jean Dreze, Richa Singh dari Sangtin Kisan Mazdoor Sangathan dan aktivis lainnya dihentikan oleh polisi saat mengadakan program di luar Fakultas Seni Universitas Delhi.

Pada tanggal 24 Maret, protes yang sedang berlangsung memasuki hari ke-29. Para pekerja NREGA dari berbagai negara bagian dilaporkan melakukan protes di Delhi terhadap kewajiban kehadiran online dan pembayaran berbasis Aadhaar.

Seorang perwira polisi senior mengatakan pihak universitas telah menghubungi polisi karena khawatir perdamaian dan ketenangan akan terganggu. Ia mengatakan para mahasiswa dan aktivis tersebut kemudian diusir dari tempat tersebut.

Seorang aktivis yang terkait dengan NREGA Sangarah Morcha mengatakan beberapa mahasiswa dijemput saat berkumpul secara damai.

“Banyak mahasiswa Universitas Delhi (DU) serta seorang mahasiswa Amerika ditahan dan dibawa ke Stasiun Sel Siber Maurice Nagar hanya karena mengadakan diskusi tentang Undang-Undang Jaminan Ketenagakerjaan Pedesaan Nasional (NREGA), 2005 dan undang-undang untuk bekerja. para aktivis juga ditahan ketika mereka pergi ke kantor polisi untuk memberikan dukungan kepada mereka yang ditahan,” kata Raj Shekhar.

Melalui Twitter, NREGA Sangarsh Morcha membagikan serangkaian tweet tentang insiden tersebut. Dalam video tersebut, terlihat personel polisi mengerumuni mahasiswa yang berkumpul untuk menggelar rapat.

Beberapa saat kemudian mereka dikeluarkan dari tempat kejadian dan banyak yang dibawa ke mobil polisi.

“Polisi Delhi membungkam hak pengunjuk rasa damai untuk mengadakan diskusi publik mengenai isu-isu penting bagi masyarakat miskin di negara ini. Mari kita tolak hal ini dan protes lebih keras,” tulis kelompok itu di Twitter.

Menanggapi kejadian tersebut, seorang perwira polisi senior mengatakan tidak ada FIR yang terdaftar terkait hal ini.

“Saat aktivis dan mahasiswa hendak berkumpul, mereka diusir dari tempatnya. Sebelas orang yang berkumpul dikeluarkan secara damai. Di antara 11 orang tersebut ada dua orang perempuan,” ujarnya.

“Belum ada FIR yang terdaftar dalam kasus tersebut,” tambahnya.

(Dengan masukan dari Meja Online.)

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp


taruhan bola