NEW DELHI: Pusat tersebut harus menerapkan sistem tertentu untuk mempromosikan penerbangan internasional jarak jauh oleh maskapai penerbangan India ke negara-negara seperti Eropa dan Amerika Selatan, kata Menteri Penerbangan Sipil Jyotiraditya Scindia pada hari Kamis.
“Kita harus berusaha menjadikan India sebagai pusat penerbangan yang kuat di mana kita dapat menerbangkan lebih banyak penumpang dari India ke dunia dan sebaliknya,” ujarnya pada acara yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri PHD.
Scindia mengatakan konektivitas dengan Eropa, Amerika Utara, Kanada, Meksiko, Amerika Selatan dan sebagian Asia Tengah harus diperkuat dengan menggunakan model hub and spoke.
“Itulah mengapa pembangunan hub di India sangatlah penting. Peningkatan penerbangan jarak jauh berarti kita perlu mendapatkan lebih banyak pesawat berbadan lebar,” ujarnya.
Meningkatnya penerbangan jarak jauh akan menjadi tantangan di masa depan, namun hub penerbangan harus kembali menjadi agenda kita sebagai negara, kementerian dan industri, kata menteri.
Layanan penumpang internasional berjadwal telah ditangguhkan di India sejak 23 Maret 2020 karena pandemi virus corona.
Namun, penerbangan khusus telah beroperasi berdasarkan pengaturan “gelembung udara” bilateral antara India dan sekitar 28 negara sejak Juli tahun lalu.
Di satu sisi, negara perlu berkonsentrasi pada sisi perjalanan domestik, sementara di sisi lain, negara juga perlu memikirkan sisi perjalanan internasional, kata Scindia.
“Dan kita perlu mempertimbangkan penerapan sistem yang memungkinkan konektivitas dalam perjalanan jarak jauh ke tempat-tempat seperti Eropa di mana kita hanya memiliki satu atau dua maskapai penerbangan (India) yang melayani tujuan-tujuan tersebut,” tambahnya.
NEW DELHI: Pusat tersebut harus menerapkan sistem tertentu untuk mempromosikan penerbangan internasional jarak jauh oleh maskapai penerbangan India ke negara-negara seperti Eropa dan Amerika Selatan, kata Menteri Penerbangan Sipil Jyotiraditya Scindia pada hari Kamis. “Kita harus berusaha menjadikan India sebagai pusat penerbangan yang kuat di mana kita dapat menerbangkan lebih banyak penumpang dari India ke dunia dan sebaliknya,” katanya pada acara yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri PHD.googletag.cmd.push (fungsi) () googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Scindia mengatakan konektivitas dengan Eropa, Amerika Utara, Kanada, Meksiko, Amerika Selatan dan sebagian Asia Tengah harus diperkuat dengan menggunakan model hub and spoke. “Itulah mengapa pembangunan hub di India sangatlah penting. Peningkatan penerbangan jarak jauh berarti kita perlu mendapatkan lebih banyak pesawat berbadan lebar,” ujarnya. Meningkatnya penerbangan jarak jauh akan menjadi tantangan di masa depan, namun hub penerbangan harus kembali menjadi agenda kita sebagai negara, kementerian dan industri, kata menteri. Layanan penumpang internasional berjadwal telah ditangguhkan di India sejak 23 Maret 2020 karena pandemi virus corona. Namun, penerbangan khusus telah beroperasi berdasarkan pengaturan “gelembung udara” bilateral antara India dan sekitar 28 negara sejak Juli tahun lalu. Di satu sisi, negara perlu berkonsentrasi pada sisi perjalanan domestik, sementara di sisi lain, negara juga perlu memikirkan sisi perjalanan internasional, kata Scindia. “Dan kita perlu mempertimbangkan penerapan sistem yang memungkinkan konektivitas dalam perjalanan jarak jauh ke tempat-tempat seperti Eropa di mana kita hanya memiliki satu atau dua maskapai penerbangan (India) yang melayani tujuan-tujuan tersebut,” tambahnya.