Layanan Berita Ekspres

CHANDIGARH: Seorang petani dari desa Nanj di Lembah Karsog di distrik Mandi Himachal Pradesh, Nekram Sharma, dianugerahi penghargaan bergengsi Padma Shri atas kontribusinya di bidang pertanian, khususnya pertanian organik. Lebih dari tiga dekade yang lalu, Nekram mencoba mendapatkan pekerjaan di pemerintahan tetapi tidak berhasil. Dia mengolah lahan seluas 22 hektar milik keluarganya yang tidak terpakai dan mulai menanam buah-buahan dan sayur-sayuran. Ia juga bereksperimen dengan pertanian organik dan mengadopsi teknik pertanian lama.

Sharma membudidayakan sembilan jenis biji-bijian melalui pertanian organik. Namun, tanggung jawabnya kini meningkat berlipat ganda karena ia harus bekerja setidaknya 18 jam sehari dibandingkan 14 jam sebelumnya. “Ini adalah Tahun Millet Internasional. Pada festival yang akan datang di Mandi, Pada festival agri mendatang di Mandi, saya telah meminta kepada pemerintah daerah agar saya diizinkan untuk mendirikan dua kios – satu di mana saya dapat memajang millet dan yang lainnya untuk memasak dan menyajikan kepada masyarakat sehingga Masyarakat sudah tahu manfaat millet,” ujarnya.

Masyarakat menyebutnya sebagai ‘penyelamat’ benih-benih asli, karena Nekram mengadopsi praktik nau-anaj (pola sembilan tanaman), sebuah metode tumpangsari di mana sembilan butir makanan ditanam di lahan yang sama. Pada tahun 2010, ketika ia menerapkan Nau-Anaj, hal itu juga menginspirasi petani lain di wilayah tersebut, sehingga mendorong mereka untuk membentuk Parvatiye Tikau Kheti Abhiyan (PTKA), sebuah koperasi petani.

Sejak itu, ribuan petani menghubunginya dengan permintaan yang datang dari Punjab, Haryana, UP, Rajasthan, Gujarat dan Telangana. Para petani mengunjunginya untuk membeli benih, tetapi mereka yang tidak mampu, meminta pasokan melalui kurir, dan dia melakukannya. Dia menanam millet buntut rubah, jagung, millet jari, soba, Amaranthus rajma, urad dal, moong dan kacang-kacangan.

“Dalam setahun seseorang bisa menanam 18 tanaman (masing-masing 9 tanaman untuk kharif dan rabi). Pola tanam ini memiliki banyak manfaat karena tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah tetapi juga mengurangi konsumsi air dan hampir tidak memerlukan biaya input. Ada sekitar 20 bibit asli, di antaranya delapan jenis millet, tiga varietas gandum, melalui sistem tumpang sari,” ujarnya.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

lagutogel