Oleh PTI

MUMBAI: Pengadilan khusus Badan Investigasi Nasional (NIA) di sini pada hari Kamis menolak permohonan pembatalan jaminan yang diberikan kepada Sudhakar Dwivedi, terdakwa dalam kasus ledakan Malegaon tahun 2008, karena diduga melanggar ketentuan jaminan.

Dwivedi mendapatkan jaminan pada tahun 2017, dan salah satu syarat jaminannya adalah dia tidak bisa meninggalkan negara itu tanpa izin pengadilan.

Nisar Ahmed Bilal, ayah salah satu korban dan perantara dalam kasus tersebut, meminta pembatalan jaminan yang diberikan kepada Dwivedi, dengan tuduhan bahwa Dwivedi diduga melanggar ketentuan jaminan dengan melakukan perjalanan ke Nepal tanpa meminta izin pengadilan. Dalam pembelaannya yang disampaikan oleh advokat Shahid Nadeem, Bilal mengaku ketika mendapat informasi tentang kunjungan Dwivedi ke Nepal, ia melakukan penelitian sendiri dan menemukan buktinya.

“Foto-foto kejadian tersebut (kunjungan ke Nepal) telah diserahkan dengan permintaan kepada Jaksa Penuntut Umum agar NIA mengajukan permohonan pembatalan jaminan.

Namun, hingga hari ini, belum ada tindakan yang diambil,” demikian bunyi permohonan yang diajukan pada Oktober tahun lalu.

Hakim khusus AK Lahoti menolak permohonan tersebut namun memerintahkan terdakwa untuk tidak melanggar syarat jaminan untuk selanjutnya.

Pada tanggal 29 September 2008, enam orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka setelah alat peledak yang dipasang pada sepeda motor meledak di dekat sebuah masjid di kota Malegaon di distrik Nashik, yang terletak sekitar 200 kilometer dari Mumbai.

Selain Dwivedi, terdakwa lain dalam kasus ini adalah Letjen. kol. Prasad Purohit, anggota parlemen BJP Pragya Singh Thakur, Shudakar Diwedi, Mayor Ramesh Upadhyay (purn), Ajay Rahirkar, Sudhakar Chaturvedi dan Sameer Kulkarni, semuanya dibebaskan dengan jaminan.