Layanan Berita Ekspres

AHMEDABAD: Pada hari terakhir sidang Majelis Gujarat, pemerintah negara bagian memperkenalkan RUU Pengendalian Sapi Gujarat di Wilayah Perkotaan tahun 2022 untuk memberikan solusi permanen terhadap masalah sapi liar di berbagai wilayah termasuk kota metropolitan di Gujarat.

Namun, komunitas Maldhari (Pastoralis) menentang keras RUU tersebut. Nagji Desai, presiden Maldhari Ekta Samiti, ditahan oleh polisi menjelang protes pada hari Kamis.

Menurut RUU baru, pendaftaran dan pelabelan hewan akan diwajibkan di wilayah kota.

Para peternak sapi harus mendapatkan izin memelihara sapi di perkotaan. Para penggembala akan bertanggung jawab untuk mendapatkan izin dalam waktu 90 hari setelah undang-undang baru tersebut berlaku. Semua ternak yang dipelihara oleh peternak harus ditandai dalam waktu 15 hari setelah menerima izinnya.

Jika ada hewan yang ‘ditandai’ tertangkap berkeliaran, pemiliknya akan didakwa melakukan tindak pidana. Untuk menyelidiki masalah ini, pemerintah setempat akan menunjuk seorang inspektur berlisensi.

BACA JUGA | Komunitas Maldhari menentang RUU ternak liar, mengancam akan mengganggu pasokan susu di seluruh Gujarat

Setelah RUU tersebut disahkan di majelis, seluruh komunitas Maldhari di Gujarat, termasuk Saurashtra, mengancam akan melakukan kerusuhan dengan kekerasan dan memutus pasokan susu di seluruh Gujarat dalam beberapa hari mendatang.

Nagji Desai berkata, “Pertama-tama pemerintah harus mencari tahu mengapa ternak datang ke jalan? Atas nama urbanisasi, pemerintah biasa memberikan lahan penggembalaan ternak kepada para industrialisnya. Sekarang pemerintah mengatakan bahkan pakan rumput pun tidak diperbolehkan di kota, bagaimana dengan hewan? Apa yang mereka makan? Hanya plastik dan sampah? Kedua, jika pemerintah punya anggaran, maka harus mengalokasikan lahan terbuka untuk ternak terlebih dahulu agar ternak tersebut bisa mendapatkan pakan. pemerintah harus membuat pengaturan. Pemerintah harus berpikir sebelum membuat undang-undang.”

“Kami juga punya masalah ketika ternak merugikan seseorang di jalan umum, tapi kami harus membuat pengaturan untuk itu, ini tidak akan diselesaikan dengan hukum, Gujarat memiliki populasi lebih dari 60 lakh Maldharis. Pemerintah telah mengkhianati seluruh komunitas Maldhari dengan mengajukan RUU ini. Mulai besok hingga pemerintah mencabut RUU ini, akan ada agitasi di seluruh negara bagian terhadap pemerintah. Jika pemerintah tidak mencabut undang-undang tersebut, kami akan memboikot pemilu mendatang,” kata Nagji Desai.

agen sbobet