Oleh PTI

NEW DELHI: Forum Perempuan Kuki-Zo mengorganisir protes di Jantar Mantar di sini pada hari Jumat, menuntut pemerintahan terpisah untuk penduduk suku Manipur yang tinggal di distrik perbukitannya.

Para pengunjuk rasa juga menuntut pemberlakuan pemerintahan Presiden di negara bagian timur laut yang dilanda kekerasan etnis.

Beberapa pengunjuk rasa terlihat mengenakan kaos bertuliskan ‘administrasi terpisah adalah satu-satunya solusi’. Banyak pengunjuk rasa mengenakan pakaian tradisional mereka.

Mereka menuntut diakhirinya serangan terhadap desa-desa suku dan hukuman mati bagi mereka yang dituduh memperkosa perempuan di komunitas tersebut.

Anggota Forum Perempuan Kuki-Zo melakukan protes di Jantar Mantar menuntut pemerintahan terpisah bagi penduduk suku Manipur yang tinggal di distrik perbukitannya. (Foto | PTI)

Lalhmingmawii Gangte, asisten profesor di Jamia Millia Islamia dan salah satu penyelenggara protes, mengatakan, “Ini adalah masalah kelangsungan hidup (bagi komunitas suku). Kami mencoba untuk melawan dengan non-kekerasan. Kami mungkin diinjak-injak tetapi semangat kami tidak akan terinjak-injak sama sekali. Tidak ada gunanya mengajukan permohonan kepada pemerintah negara bagian sekarang karena kami tahu pemerintah tidak akan berbuat apa-apa.”

Penyelenggara lain menuduh Ketua Menteri Manipur N Biren Singh telah merampas hak-hak dasar komunitas suku.

“Polisi Manipur dan pemerintah negara bagian adalah penyebab utama kekerasan ini. Kami menuntut hak kami untuk menjalankan agama kami,” kata Chochong Haokip pada pertemuan tersebut.

Negara bagian Manipur di bagian timur laut telah dilanda kekerasan etnis sejak 3 Mei, yang menyebabkan lebih dari 160 orang kehilangan nyawa.

Kekerasan meletus pada tanggal 3 Mei setelah ‘Pawai Solidaritas Suku’ diselenggarakan di distrik perbukitan untuk memprotes tuntutan komunitas Meitei atas status Suku Terdaftar (ST).

Suku Meitei berjumlah sekitar 53 persen dari populasi Manipur dan sebagian besar tinggal di Lembah Imphal, sementara suku, termasuk Naga dan Kukis, berjumlah 40 persen dan sebagian besar tinggal di distrik perbukitan.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

agen sbobet