Layanan Berita Ekspres

Setelah Maharashtra CM Eknath Penipuan negara NIT Shinde, pemerintah negara bagian petahana, dugaan penipuan tanah seluas 37 hektar senilai Rs 150 crore yang dilakukan menteri lainnya Abdul Sattar telah muncul. Pihak oposisi menuntut pengunduran diri menteri pada hari Senin.

Menteri Pertanian Maharashtra Abdul Sattar dilaporkan telah membagikan 37 hektar Gayran – lahan penggembalaan komunal kepada perorangan Yogesh Khandare di distrik Washim di negara bagian tersebut. Pemimpin Oposisi Ajit Pawar mengatakan Pengadilan Tinggi Nagpur di Bombay telah mengeluarkan pernyataan kritis terhadap Abdul Sattar atas penjatahan ilegal atas tanah seluas 37 hektar kepada perorangan.

Pawar mengatakan Sattar harus mengundurkan diri terlebih dahulu dan kemudian menghadapi pemeriksaan.

Pengadilan dalam putusannya mengatakan bahwa permasalahan yang diangkat dalam petisi ini menimbulkan tanda tanya tentang bagaimana diperbolehkannya tanah milik umum – tanah Gayran dirampas oleh perorangan.

“Kolektor Distrik Washim menginformasikan bahwa tanah Gayran seluas 37 hektar ini tidak bisa dihibahkan kepada perorangan. Sementara itu, PIL telah diajukan dan pengadilan juga mengeluarkan perintah penundaan. Meskipun ada perintah pengadilan dan laporan negatif dari masing-masing pemungut distrik, Sattar tetap melanjutkan dan secara ilegal membagi tanah Gayran milik pemerintah menjadi tanah pribadi. Ini serius, jadi menteri harus mengundurkan diri,” kata mantan menteri utama Prithviraj Chavan.

Ajit Pawar mengatakan, sesuai perintah MA, tidak ada seorang pun yang boleh membagi-bagikan tanah Gayran kepada perorangan. “Awalnya ada bukti kuat adanya korupsi terhadap Abdul Sattar. Dia tidak punya hak untuk tetap menjadi menteri. Sattar secara terang-terangan melanggar perintah Mahkamah Agung dan Mahkamah Agung untuk memihak beberapa individu,” kata Pawar.

Abdul Sattar menolak mengomentari tuduhan penipuan tanah tersebut. Dia mengatakan dia akan menjawab tuduhan tersebut di majelis negara bagian Maharashtra.

NCP MLA dan mantan menteri Dilip Walse Patil mengatakan bahwa jika pengadilan membuat pernyataan serius terhadap menteri mengenai korupsi, menteri tersebut harus mundur.

“Dua menteri sebelumnya mengundurkan diri ketika tuduhan tersebut dilontarkan terhadap mereka. Pengadilan juga melontarkan pernyataan pedas terhadap Sattar. Itu juga merupakan pelanggaran terhadap sumpah yang diucapkan menteri saat dilantik menjadi kabinet. Jika Sattar tidak mengundurkan diri, ia harus segera diberhentikan dari kabinet dan FIR harus didaftarkan terhadapnya dan komite penyelidikan harus dibentuk,” tuntut Walse Patil.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

unitogel