Tanah longsor terjadi sekitar pukul 11 ​​​​malam pada hari Rabu di desa suku, yang terletak di sebuah bukit, di bawah Khalapur tehsil di distrik pesisir, sekitar 80 km dari Mumbai.

Personil NDRF selama operasi pencarian dan penyelamatan setelah tanah longsor di desa Irshalwadi di distrik Raigad (Foto | PTI)

MUMBAI: Operasi penyelamatan dan pencarian di dusun Irshalwadi di distrik Raigad Maharashtra, di mana tanah longsor besar mengubur beberapa rumah dan merenggut nyawa sedikitnya 16 orang sejauh ini, dilanjutkan pada Jumat pagi, kata seorang pejabat.

Itu Longsor terjadi pada hari Rabu sekitar pukul 23.00 WIB di desa suku, terletak di lereng bukit, di bawah tehsil Khalapur di distrik pesisir, sekitar 80 km dari Mumbai.

Dari total 228 warga desa tersebut, 16 jenazah sudah ditemukan, sedangkan 93 warga sudah terlacak, ujarnya.

Namun, total ada 119 warga desa yang belum terlacak.

Termasuk mereka yang pergi ke luar kota untuk menghadiri pernikahan atau untuk bekerja di perkebunan padi, katanya.

Dari hampir 50 rumah di desa tersebut, 17 diantaranya rata dengan tanah longsor, kata para pejabat.

Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) bersama dengan tim dari polisi Raigad dan pemerintah setempat telah memulai operasi untuk hari kedua di desa terpencil tersebut, kata pejabat tersebut.

“Setidaknya empat tim NDRF tiba di lokasi longsor pagi ini dan memulai operasi. Tim dari Pasukan Tanggap Bencana Thane (TDRF), otoritas penanggulangan bencana setempat, dan polisi Raigad juga terlibat dalam operasi tersebut,” ujarnya.

BACA JUGA | Longsor di Raigad Maharashtra: Tidak ada yang tersisa kecuali tanah dan puing-puing, kata seorang saksi mata

Pencarian dimulai pada pukul 6.30 pagi, kata Inspektur Polisi Raigad Somanth Gharge.

“Kami telah mengerahkan tim anjing untuk membantu personel dalam pencarian,” kata seorang pejabat NDRF.

Tim penyelamat dan pencarian menemukan 16 jenazah dari tanah longsor pada hari Kamis, sementara 21 orang berhasil diselamatkan.

“Korban meninggal termasuk empat anak berusia antara satu hingga empat tahun dan satu orang berusia 70 tahun,” katanya, seraya menambahkan bahwa tujuh orang sedang dirawat di berbagai rumah sakit.

Tim SAR yang berada di lokasi mengalami kendala karena kondisi medan yang berbukit-bukit sulit sehingga alat berat tidak mudah dipindahkan.

“Hujan yang tiada henti, kabut dan angin kencang di puncak bukit, mereka yang terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan menghadapi kesulitan,” kata pejabat itu.

Dari kaki bukit, dibutuhkan waktu sekitar satu setengah jam untuk mencapai Irshalwadi yang tidak memiliki jalan pucca.

Karena desa tersebut tidak memiliki jalan pucca, alat pengangkut tanah dan ekskavator tidak dapat dipindahkan dengan mudah sehingga pengoperasiannya dilakukan secara manual, kata pejabat tersebut.

Personel NDRF harus menghentikan operasi pencarian dan penyelamatan mereka di lokasi longsor pada Kamis malam karena cuaca buruk.

Singapore Prize