Layanan Berita Ekspres
NEW DELHI: Berbicara kepada Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di sela-sela KTT BRICS di Johannesburg, Penasihat Keamanan Nasional Ajit Doval mengatakan bahwa upaya harus dilakukan untuk memulihkan perdamaian di sepanjang wilayah perbatasan. Sementara itu, Wang Yi berbicara tentang meningkatkan rasa saling percaya dan fokus pada kerja sama.
“Dalam pertemuan tersebut, Ajit Doval menyampaikan bahwa situasi di sepanjang Garis Kontrol Aktual di sektor barat perbatasan India-Tiongkok sejak tahun 2020 mengikis kepercayaan strategis dan basis publik dan politik dari hubungan tersebut. NSA menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk menyelesaikan situasi sepenuhnya dan memulihkan perdamaian dan ketenangan di wilayah perbatasan, sehingga menghilangkan hambatan menuju normalitas hubungan bilateral,” menurut Kementerian Luar Negeri.
Duo ini juga sepakat bahwa hubungan bilateral India-Tiongkok penting tidak hanya bagi kedua negara tetapi juga bagi kawasan dan dunia.
Namun beberapa hari yang lalu, India menolak tawaran senilai $1 miliar dari produsen mobil Tiongkok, BYD, untuk mendirikan pabrik kendaraan listrik di negara tersebut, dengan alasan masalah keamanan.
Selama pembicaraannya dengan Doval, Wang Yi mendesak India untuk menstabilkan hubungan bilateral demi kepentingan kedua negara.
Menteri luar negeri Tiongkok menyerukan kebijakan untuk memperkuat rasa saling percaya dan fokus pada konsensus dan kerja sama, menurut pernyataan kementerian luar negeri Tiongkok.
“Apakah Tiongkok dan India saling mendukung atau menguras tenaga akan secara langsung mempengaruhi pembangunan masing-masing serta lanskap global,” kata Wang kepada Doval, seraya menambahkan bahwa kedua negara harus mematuhi “penilaian strategis” bahwa mereka tidak menimbulkan ancaman satu sama lain. dan memberikan peluang untuk pertumbuhan bersama.
Pembacaan Tiongkok juga menambahkan bahwa Doval mengakui bahwa nasib kedua negara terkait erat dan perlu untuk membangun kembali rasa saling percaya strategis dan mengupayakan pembangunan bersama.
Wang Yi sebelumnya mengatakan pada pertemuan Forum Regional ASEAN di Jakarta pada tanggal 15 Juli bahwa ia berharap India akan memberikan lingkungan bisnis yang adil, transparan, dan non-diskriminatif kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok.
Hubungan antara kedua negara bertetangga ini sangat tegang dalam beberapa tahun terakhir setelah insiden Galwan pada tahun 2020, yang menewaskan 20 tentara India dan empat tentara Tiongkok.
Doval juga bertemu dengan rekan-rekan Rusia dan Iran
Doval juga bertemu dengan rekan-rekannya dari Rusia (Nikolai Patrushev) dan Iran (Ali-Akbar Ahmadian). “Kerja sama Rusia-India dalam masalah keamanan serta interaksi di bidang ekonomi dibahas secara rinci,” menurut ceramah MFA Rusia.
Doval rupanya berdiskusi dengan delegasi Iran tentang masuknya Iran ke dalam BRICS dan tentang pelabuhan Chabahar.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
NEW DELHI: Berbicara kepada Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di sela-sela KTT BRICS di Johannesburg, Penasihat Keamanan Nasional Ajit Doval mengatakan bahwa upaya harus dilakukan untuk memulihkan perdamaian di sepanjang wilayah perbatasan. Sementara itu, Wang Yi berbicara tentang meningkatkan rasa saling percaya dan fokus pada kerja sama. Dalam pertemuan tersebut, Ajit Doval menyampaikan bahwa situasi di sepanjang Garis Kontrol Aktual di sektor barat perbatasan India-Tiongkok sejak tahun 2020 telah mengikis kepercayaan strategis dan basis publik serta politik dalam hubungan tersebut. NSA menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk menyelesaikan situasi sepenuhnya dan memulihkan perdamaian dan ketenangan di wilayah perbatasan, sehingga menghilangkan hambatan menuju normalitas hubungan bilateral,” menurut Kementerian Luar Negeri. Duo ini juga sepakat bahwa hubungan bilateral India-Tiongkok penting tidak hanya bagi kedua negara tetapi juga bagi kawasan dan dunia.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt -ad-8052921 -2’); ); Namun beberapa hari yang lalu, India menolak tawaran senilai $1 miliar dari produsen mobil Tiongkok, BYD, untuk mendirikan pabrik kendaraan listrik di negara tersebut, dengan alasan masalah keamanan. Selama pembicaraannya dengan Doval, Wang Yi mendesak India untuk menstabilkan hubungan bilateral demi kepentingan kedua negara. Menteri luar negeri Tiongkok menyerukan kebijakan untuk memperkuat rasa saling percaya dan fokus pada konsensus dan kerja sama, menurut pernyataan kementerian luar negeri Tiongkok. “Apakah Tiongkok dan India saling mendukung atau menguras tenaga akan secara langsung mempengaruhi pembangunan masing-masing serta lanskap global,” kata Wang kepada Doval, seraya menambahkan bahwa kedua negara harus mematuhi “penilaian strategis” bahwa mereka tidak menimbulkan ancaman satu sama lain. dan memberikan peluang untuk pertumbuhan bersama. Pembacaan Tiongkok juga menambahkan bahwa Doval mengakui bahwa nasib kedua negara terkait erat dan perlu untuk membangun kembali rasa saling percaya strategis dan mengupayakan pembangunan bersama. Wang Yi sebelumnya mengatakan pada pertemuan Forum Regional ASEAN di Jakarta pada tanggal 15 Juli bahwa ia berharap India akan memberikan lingkungan bisnis yang adil, transparan, dan non-diskriminatif kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok. Hubungan antara kedua negara bertetangga ini sangat tegang dalam beberapa tahun terakhir setelah insiden Galwan pada tahun 2020, yang menewaskan 20 tentara India dan empat tentara Tiongkok. Doval juga bertemu dengan Rusia, rekannya dari Iran Doval juga bertemu dengan rekannya dari Rusia (Nikolai Patrushev) dan Iran (Ali-Akbar Ahmadian). “Kerja sama Rusia-India dalam masalah keamanan serta interaksi di bidang ekonomi dibahas secara rinci,” menurut ceramah MFA Rusia. Doval rupanya berdiskusi dengan delegasi Iran tentang masuknya Iran ke dalam BRICS dan tentang pelabuhan Chabahar. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp