Layanan Berita Ekspres

PATNA: Badan Investigasi Nasional (NIA) telah mengajukan dua FIR terpisah sehubungan dengan kasus modul teror Phulwarisharif di Bihar, sehari setelah penggeledahan dilakukan di 10 lokasi agen Front Populer India (PFI).

Sementara FIR pertama didaftarkan terhadap 26 tersangka karena melakukan konspirasi untuk mengganggu pertemuan Perdana Menteri Narendra Modi di Patna, FIR lainnya menyebutkan intersepsi oleh Polisi Bihar dalam dugaan keterlibatan Marguv Ahmad Danish alias Tahir dalam kegiatan anti-India.

PM Narendra Modi dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam perayaan seratus tahun gedung Majelis Bihar pada tanggal 12 Juli, para aktivis PFI menuduh bahwa mereka berencana untuk mengganggu fungsi tersebut. Para aktivis berkumpul untuk tujuan tersebut di kawasan Phulwarisharif Patna, kata FIR pertama.

BACA JUGA | Kasus modul teror Bihar: NIA melakukan penggerebekan di berbagai lokasi untuk mencari anggota PFI

Pada hari Kamis, NIA melakukan penggeledahan di 10 tempat yang tersebar di tujuh distrik dan menemukan beberapa dokumen terkait aktivitas PFI dan rencana subversifnya. Penggerebekan dilakukan berdasarkan pengungkapan lima orang yang ditangkap sebelumnya dalam kasus tersebut.

Polisi Bihar menemukan modul teror dan menangkap tiga anggota PFI dari daerah Phulwarisharif. Mereka yang ditangkap termasuk mantan anggota Gerakan Mahasiswa Islam India (SIMI) dan pensiunan sub-inspektur polisi Jharkhand.

Sementara Mohammad Jalaluddin, seorang pensiunan polisi dari Jharkhand dan Mohammad Athar Parvez dari Phulwarisharif ditangkap di Patna, Nuruddin Jungi dari Lucknow ditangkap di negara tetangga Uttar Pradesh.

Polisi menuduh para aktivis PFI juga memberikan pelatihan pedang dan pisau kepada para pemuda selain menghasut mereka untuk melakukan kekerasan komunal. Investigasi awal mengungkapkan bahwa orang-orang dari berbagai negara bagian mengunjungi Patna untuk pelatihan.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Keluaran HK