SRINAGAR: Presiden PDP Mehbooba Mufti pada hari Kamis menuntut pembebasan segera mahasiswa Kashmir yang ditangkap dari sebuah perguruan tinggi di Agra karena diduga memposting status WhatsApp yang memuji para pemain Pakistan setelah kemenangan melawan India dalam pertandingan kriket Piala Dunia T20.
Para mahasiswa Kampus Teknik Manajemen Raja Balwant Singh di Agra Uttar Pradesh ditangkap pada Rabu malam setelah FIR diajukan terhadap mereka di kantor polisi Jagdishpura, kata seorang pejabat polisi.
Penindasan terhadap mahasiswa Kashmir di dalam dan di luar J&K sangat tercela. Situasi di J&K setelah dua tahun penindasan seharusnya menjadi pembuka mata bagi Pemerintah Indonesia dan mengarah pada koreksi arah. Pseudo-patriotisme BJP mengabaikan gagasan India. Segera lepaskan para siswa ini https://t.co/3kCVPns36x
— Mehbooba Mufti (@MehboobaMufti) 28 Oktober 2021
“Penindasan terhadap mahasiswa Kashmir di dalam dan di luar J&K sangat tercela. Situasi di J&K setelah dua tahun penindasan seharusnya menjadi pembuka mata bagi Pemerintah Indonesia dan mengarah pada koreksi arah. Patriotisme semu BJP mengabaikan gagasan India. Biarkan ini siswa bebas, segera,” tulis presiden Partai Rakyat Demokratik (PDP) di Twitter.
Mantan ketua menteri juga menandai laporan media yang mengutip otoritas perguruan tinggi Agra, yang menyatakan bahwa tidak ada slogan anti-nasional yang dimunculkan di kampus tersebut.
Laporan tersebut juga mengklaim bahwa otoritas perguruan tinggi telah mengajukan keluhan terhadap para pekerja BJP karena diduga “menekan mereka”.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
SRINAGAR: Presiden PDP Mehbooba Mufti pada hari Kamis menuntut pembebasan segera mahasiswa Kashmir yang ditangkap dari sebuah perguruan tinggi di Agra karena diduga memposting status WhatsApp yang memuji para pemain Pakistan setelah kemenangan melawan India dalam pertandingan kriket Piala Dunia T20. Para mahasiswa Kampus Teknik Manajemen Raja Balwant Singh di Agra Uttar Pradesh ditangkap pada Rabu malam setelah FIR diajukan terhadap mereka di kantor polisi Jagdishpura, kata seorang pejabat polisi. Penindasan terhadap mahasiswa Kashmir di dalam dan di luar J&K sangat tercela. Situasi di J&K setelah dua tahun penindasan seharusnya menjadi pembuka mata bagi Pemerintah Indonesia dan mengarah pada koreksi arah. Pseudo-patriotisme BJP mengabaikan gagasan India. Segera lepaskan siswa-siswa ini https://t.co/3kCVPns36xgoogletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); — Mehbooba Mufti (@MehboobaMufti) 28 Oktober 2021 “Penindasan terhadap mahasiswa Kashmir di dalam dan di luar J&K sangat tercela. Situasi di J&K setelah dua tahun penindasan seharusnya menjadi pembuka mata bagi Pemerintah Indonesia dan menyebabkan koreksi arah. Pseudo-BJP BJP patriotisme mengabaikan gagasan India. Segera bebaskan para pelajar ini,” cuit presiden Partai Rakyat Demokratik (PDP) itu. Mantan ketua menteri juga menandai laporan media yang mengutip otoritas perguruan tinggi Agra, yang menyatakan bahwa tidak ada slogan anti-nasional yang dimunculkan di kampus tersebut. Laporan tersebut juga mengklaim bahwa otoritas perguruan tinggi telah mengajukan keluhan terhadap para pekerja BJP karena diduga “menekan mereka”. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp