Oleh PTI

AIZAWL: Mizoram pada hari Rabu menuduh Assam merambah tanahnya di distrik Kolasib, dalam eskalasi baru sengketa perbatasan antara dua negara bagian timur laut.

Inspektur Polisi Distrik Kolasib Vanlalfaka Ralte mengatakan lebih dari seratus pejabat dan polisi yang dipimpin oleh Wakil Komisaris Distrik Hailakandi Assam dan SP telah memasuki wilayah Mizoram dan berkemah di sana sejak 29 Juni 2021.

Daerah tersebut, yang secara lokal dikenal sebagai Aitlang hnar (sumber sungai Aitlang), milik Mizoram dan berjarak sekitar 5 km dari desa Vairengte di Kolasib yang berbatasan dengan distrik Karimganj di Assam, katanya.

Penduduk Vairengte melakukan perkebunan di kawasan tersebut, yang menurut mereka telah menjadi milik Mizoram sejak dahulu kala, kata Ralte.

Sejumlah pejabat distrik dan personel polisi dari Assam tiba dan secara paksa menyita daerah tersebut pada hari Selasa, klaimnya.

“Ini murni agresi yang dilakukan negara tetangga karena wilayah tersebut milik Mizoram. Para petani setempat terpaksa mengungsi karena takut diserang oleh personel bersenjata,” Ralte, yang saat ini berkemah di lokasi tersebut, mengatakan kepada PTI.

Pejabat di Assam tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar mengenai masalah ini.

Mengetahui kejadian tersebut, pejabat distrik dan polisi Mizoram yang dipimpin oleh seorang petugas sub-divisi bergegas ke tempat kejadian pada hari Selasa untuk memeriksa situasi, kata Ralte.

Pejabat dari kedua negara bagian mengadakan diskusi di lokasi tersebut pada hari Selasa, namun pejabat Assam menolak untuk mundur dari daerah tersebut, klaimnya.

Warga Vairengte, yang bergegas ke lokasi, dipulangkan ke rumah mereka untuk mencegah kekerasan, kata petugas polisi.

Wakil Komisioner Kolasib H Lalthlangliana juga berada di lokasi.

Tiga distrik di Mizoram – Aizawl, Kolasib dan Mamit – berbagi perbatasan sekitar 164,6 km dengan distrik Cachar, Karimganj, dan Hailakandi di Assam. Sengketa perbatasan antara kedua negara bertetangga ini merupakan permasalahan yang sudah lama tertunda.

Berbagai dialog yang dilakukan sejak tahun 1995 untuk menyelesaikan perselisihan tersebut tidak membuahkan hasil. Setelah perjuangan besar pada tahun 2018, pertikaian perbatasan muncul kembali pada bulan Agustus tahun lalu.

Masalah ini semakin meningkat pada bulan Februari dan berhasil diredakan setelah serangkaian protes atas campur tangan Pusat.

judi bola online