Oleh PTI

Menteri Penerangan dan Penyiaran Anurag Thakur pada hari Jumat menyesalkan “budaya boikot” yang menargetkan film-film tertentu, dan mengatakan bahwa kasus-kasus seperti itu merusak suasana di saat India ingin memperkuat pengaruhnya sebagai negara soft power.

Jika seseorang mempunyai masalah dengan sebuah film, mereka harus berbicara dengan departemen pemerintah terkait yang dapat mengatasi masalah tersebut dengan para pembuat film, katanya.

“Pada saat India ingin memperkuat pengaruhnya sebagai negara soft power, pada saat sinema India membuat heboh di seluruh penjuru dunia, pembicaraan seperti itu merusak atmosfernya,” kata Thakur kepada wartawan di sini saat menjawab pertanyaan tentang boikot. film oleh berbagai kelompok kepentingan.

Komentar menteri tersebut muncul pada saat film Pathaan yang dibintangi Shah Rukh Khan, yang dirilis pada hari Rabu, menghadapi seruan boikot atas salah satu lagunya.

Di masa lalu, aktor tersebut pernah menghadapi seruan boikot untuk “Samrat Prithviraj” karya Akshay Kumar, “Laal Singh Chaddha” karya Aamir Khan, dan “Padmaavat” karya Deepika Padukone.

BACA JUGA | ‘Pathaan’ juga sangat patriotik, kata Shah Rukh Khan di tengah seruan boikot

“Kalau ada yang punya masalah (dengan sebuah film), maka sebaiknya bicarakan dengan departemen terkait yang akan menanganinya bersama produser dan sutradara,” kata Thakur.

“Tetapi kadang-kadang, untuk sekedar mengobarkan suasana, ada orang yang mengomentari sesuatu bahkan sebelum mereka mengetahuinya sepenuhnya. Itu menimbulkan masalah. Seharusnya tidak terjadi,” ujarnya.

Thakur berada di Mumbai untuk meresmikan Festival Film Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang akan menayangkan 58 film dari kelompok regional delapan negara Eurasia.

Negara-negara pengamat SCO dan mitra dialog mengirimkan entri di bagian non-kompetisi festival film.

Menteri juga memberikan dukungan kuat terhadap otonomi kreatif, dengan mengatakan bahwa terdapat perlindungan yang memadai untuk memantau konten pada platform over-the-top (OTT).

“Kreativitas tidak boleh ada batasnya,” kata Thakur.

Ia mengatakan, Kementerian Penerangan dan Penyiaran memang menerima pengaduan terkait konten di platform OTT, namun hampir 95 persen pengaduan tersebut diselesaikan di tingkat produser dan sisanya diselesaikan pada tahap kedua asosiasi penerbit konten.

Menteri mengatakan bahwa hanya satu persen pengaduan yang sampai ke komite antardepartemen dan dipastikan bahwa tindakan tegas akan diambil dalam kasus-kasus seperti itu.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

lagu togel