Ashutosh Negi, warga Pauri Garhwal, menuduh polisi dan SIT menyembunyikan bukti penting dari kasus tersebut dan laporan visum korban belum dirilis.

Anggota Garhwal Sabha dan Pahadi Mahaa Sabha menggelar aksi protes atas kasus pembunuhan resepsionis, di Haridwar, pada 24 September 2022. (Foto | PTI)

NAINITAL: Pengadilan Tinggi Uttarakhand pada hari Kamis meminta Tim Investigasi Khusus (SIT) yang menyelidiki kasus pembunuhan resepsionis resor untuk menyerahkan laporan status mengenai masalah tersebut.

Hakim tunggal Sanjay Kumar Mishra, saat mendengarkan permohonan penyelidikan CBI atas pembunuhan tersebut, meminta SIT untuk menyerahkan laporan status penyelidikan paling lambat tanggal 11 November.

Remaja berusia 19 tahun tersebut diduga dibunuh oleh pemilik resor, putra seorang pemimpin BJP, tempat dia bekerja sebagai resepsionis.

Diduga bahwa setelah pembunuhan tersebut, bukti penting terkait kejahatan tersebut dimusnahkan atas perintah Yamkeshwar MLA Renu Bisht dengan mengendarai buldoser di Vanantra Resort di Yamkeshwar di distrik Pauri.

Pengadilan meminta SIT untuk menjelaskan dalam laporannya rincian bukti yang dikumpulkan dari lokasi resor sebelum penggerebekan.

Bhandari diduga dibunuh oleh pemilik resor Pulkit Arya bersama dua karyawannya dengan mendorongnya ke kanal Chila dekat Rishikesh pada bulan September.

SIT yang dipimpin Wakil Irjen Polisi P Renuka Devi sedang menyelidiki pembunuhan tersebut.

Ashutosh Negi, warga Pauri Garhwal, dalam petisinya menyatakan bahwa polisi dan SIT menyembunyikan bukti penting dari kasus tersebut dan laporan otopsi korban belum dirilis.

Permohonan tersebut menuduh bahwa pemeriksaan jenazah dilakukan tanpa kehadiran dokter wanita, yang jelas-jelas melanggar perintah Mahkamah Agung.

Dalam petisi tersebut juga disebutkan bahwa korban juga dianiaya, namun polisi menyembunyikan fakta tersebut.

Sementara itu, saat ditanya wartawan, orang tua Ankita yang hadir di ruang Pengadilan Tinggi mengaku tidak puas dengan penyidikan SIT dan mendukung penyidikan CBI.

Mereka juga mempertanyakan kebakaran yang baru-baru ini terjadi di pabrik manisan Amla milik terdakwa yang berlokasi di kawasan resor dan menanyakan bagaimana kebakaran tersebut bisa terjadi meskipun ada polisi dan terlebih lagi sambungan listrik ke pabrik tersebut terputus.

Ayah Ankita, Virendra Singh, mengklaim bahwa semua ini terjadi sebagai bagian dari konspirasi untuk menghancurkan bukti.

Dia mengatakan, sampai putrinya mendapatkan keadilan dan pembunuhnya tidak digantung, dia akan terus melanjutkan perjuangannya meski harus ke Mahkamah Agung.

unitogel