Empat tim NDRF terlibat dalam pekerjaan penyelamatan, tambahnya. Desa tersebut memiliki sekitar 50 rumah, 17 di antaranya terkubur tanah longsor, kata pejabat tersebut.
Operasi pencarian dan penyelamatan berlangsung pasca longsor di Desa Irshalwadi, Distrik Raigad, Kamis, 20 Juli 2023. (Foto | PTI)
MUMBAI: Lima orang tewas setelah tanah longsor besar di sebuah desa di distrik Raigad Maharashtra, kata seorang pejabat pada Kamis.
Meski 75 orang berhasil diselamatkan, masih banyak yang dikhawatirkan terjebak, kata pejabat itu.
Empat tim NDRF terlibat dalam pekerjaan penyelamatan, tambahnya. Desa tersebut memiliki sekitar 50 rumah, 17 di antaranya terkubur tanah longsor, kata pejabat tersebut. Longsor tersebut terjadi menyusul hujan deras di wilayah tersebut.
Personil NDRF menemukan satu jenazah dari lokasi longsor, sementara empat jenazah telah ditemukan oleh tim penyelamat sebelumnya.
Desa ini berjarak enam km dari Bendungan Morbe, yang memasok air ke Navi Mumbai. Menteri Uday Samant mengatakan mereka yang diselamatkan dirawat di rumah sakit di Navi Mumbai.
Ketua Menteri Eknath Shinde tiba di lokasi dan berbicara dengan personel yang terlibat dalam operasi penyelamatan.
“Desa ini tidak masuk dalam daftar desa rawan longsor,” ujarnya kepada wartawan di sana.
Prioritas kami saat ini adalah menyelamatkan mereka yang masih terjebak di bawah reruntuhan, katanya.
Longsor terjadi sekitar pukul 11 malam pada hari Rabu di desa Irshalwadi di Khalapur tehsil, sekitar 80 km dari Mumbai, kata pejabat itu.
Desa ini terletak di dekat Benteng Irshalgad antara Matheran dan Panvel. Benteng ini merupakan saudara perempuan benteng Prabalgad. Irshalwadi adalah desa suku yang tidak dapat diakses melalui jalan Pucca. Desa Chowk di Jalan Raya Mumbai-Pune adalah kota terdekat.
Pemerintah kabupaten telah meminta bantuan tim traktor dalam operasi pencarian dan penyelamatan. Ini adalah tanah longsor terbesar di Maharashtra setelah tanah longsor pada tanggal 30 Juli 2014 di desa Malin di Ambegaon tehsil, distrik Pune.
Longsor besar itu menelan hampir seluruh desa suku yang berpenduduk sekitar 50 kepala keluarga. Korban tewas terakhir adalah 153 ketika operasi penyelamatan dihentikan. Tidak ada satu pun bagian dari desa tua yang tersisa kecuali gedung sekolahnya.