Oleh PTI

NEW DELHI: Mantan ketua Kongres Rahul Gandhi pada hari Sabtu menyatakan keprihatinannya atas munculnya varian virus corona baru dan meminta pemerintah untuk memberikan keamanan vaksin kepada masyarakat di negara tersebut.

Komentarnya muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap jenis baru virus mematikan yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diberi nama ‘Omicron’ dan diklasifikasikan sebagai varian yang memprihatinkan.

“Varian baru adalah ancaman serius. Sudah saatnya Pemerintah india (Pemerintah India) serius dalam memberikan keamanan vaksin kepada warga negara kita,” cuit Gandhi dengan tagar #Omicron.

Dia juga mempertanyakan angka cakupan vaksinasi pemerintah, dengan mengatakan: “Tingkat vaksinasi yang buruk tidak dapat disembunyikan lama-lama di balik foto satu orang.”

Sertifikat vaksinasi Covid di negara tersebut menyertakan foto perdana menteri.

Gandhi juga membagikan bagan berjudul “Perbandingan Vaksinasi India”.

Berdasarkan grafik tersebut, 31,19 persen penduduk negara tersebut kini telah menerima vaksinasi lengkap.

Laporan tersebut mengklaim bahwa 6,8 juta vaksinasi per hari telah tercatat di negara tersebut selama seminggu terakhir, dibandingkan dengan kebutuhan 23,3 juta vaksinasi per hari bagi seluruh populasi yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksinasi pada akhir Desember.

Perdana Menteri Narendra Modi pada siang hari diberi pengarahan tentang varian baru virus corona beserta karakteristiknya dan dampaknya yang terlihat di berbagai negara, kata PMO.

Perdana menteri meminta para pejabat untuk meninjau rencana pelonggaran pembatasan perjalanan internasional mengingat “bukti baru yang muncul”.

Ketua Menteri Rajasthan Ashok Gehlot pada hari Sabtu mengatakan Pusat tersebut harus memutuskan untuk mengizinkan dosis booster vaksin virus corona kepada masyarakat, menyatakan keprihatinan atas meningkatnya kasus infeksi.

Ia juga menekankan peningkatan upaya untuk memastikan dosis kedua vaksin diberikan kepada mereka yang telah menerima dosis pertama.

Dia mengatakan, kecuali dosis kedua diberikan, dosis pertama tidak ada gunanya.

“Kedua dosis itu perlu diminum untuk pencegahan,” katanya kepada wartawan di sini.

Gehlot mengatakan bahwa Pusat juga harus mempertimbangkan untuk mengizinkan dosis booster.

CM mengatakan bahwa dia telah menulis surat mengenai hal ini kepada Perdana Menteri, namun sejauh ini belum ada keputusan yang diambil oleh pusat.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

link sbobet