Layanan Berita Ekspres
KOLKATA: Ketegangan terjadi di Shibpur, Howrah dan Park Circus di Kolkata pada Jumat sore ketika bentrokan terjadi antara dua kelompok selama prosesi Ram Navami. Beberapa kendaraan, termasuk jip polisi, dibakar dalam bentrokan tersebut. Pemerintah distrik menerapkan Pasal 144 di wilayah tersebut dan mengerahkan Pasukan Aksi Cepat (RAF) untuk mengembalikan situasi menjadi normal.
Masalah dimulai sekitar pukul 16.00 ketika prosesi mulai bergerak di sepanjang jalan GT melalui kawasan berpenduduk campuran. Para peserta mulai meneriakkan slogan Jai Shree Ram yang ditentang oleh masyarakat sekitar yang sedang berpuasa sebagai bagian dari ibadah keagamaannya. Tak lama kemudian, bentrokan pun terjadi.
Polisi turun tangan, namun mereka harus mundur karena kalah jumlah. Kantor polisi Shibpur setempat diserang oleh mereka yang menentang slogan yang disuarakan dalam demonstrasi tersebut. Para juru tulis yang bergegas menuju lokasi kejadian, diusir dan terpaksa berlindung di dalam kantor polisi. Beberapa bangunan keagamaan yang mendukung demonstrasi tersebut dirusak. Di Park Circus Kolkata, terjadi bentrokan kecil antara dua kelompok yang mengakibatkan sebuah kendaraan roda dua dirusak. Situasi dapat dikendalikan ketika sejumlah besar personel polisi bergegas ke lokasi kejadian.
CM Mamata Banerjee mengatakan pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab. “Mereka yang terlibat dalam kekerasan hari ini tidak akan terhindar. Sedangkan polisi, mereka bekerja tanpa kenal lelah. Namun terkadang mereka mendapati diri mereka berada dalam situasi yang sulit. Tapi izinkan saya memperjelas, dalam kejadian hari ini, mereka yang memberikan jalan aman kepada para pelaku, saya akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka,” katanya saat mengakhiri dharna dua harinya di Kolkata.
Namun, kata dia, prosesi Ram Navami mengambil jalur yang tidak diperbolehkan. “Mengapa mereka mengubah rute pada menit-menit terakhir? Jika mereka yakin akan menyerang orang lain dan mendapat pencerahan, mereka harus tahu bahwa orang akan menolaknya,” ujarnya.
KOLKATA: Ketegangan terjadi di Shibpur, Howrah dan Park Circus di Kolkata pada Jumat sore ketika bentrokan terjadi antara dua kelompok selama prosesi Ram Navami. Beberapa kendaraan, termasuk jip polisi, dibakar dalam bentrokan tersebut. Pemerintah distrik menerapkan Pasal 144 di wilayah tersebut dan mengerahkan Pasukan Aksi Cepat (RAF) untuk mengembalikan situasi menjadi normal. Masalah dimulai sekitar pukul 16.00 ketika prosesi mulai bergerak di sepanjang jalan GT melalui kawasan berpenduduk campuran. Para peserta mulai meneriakkan slogan Jai Shree Ram yang ditentang oleh masyarakat sekitar yang sedang berpuasa sebagai bagian dari ibadah keagamaannya. Tak lama kemudian, bentrokan pun terjadi. Polisi turun tangan, namun mereka harus mundur karena kalah jumlah. Kantor polisi Shibpur setempat diserang oleh mereka yang menentang slogan yang disuarakan dalam demonstrasi tersebut. Para juru tulis yang bergegas menuju lokasi kejadian, diusir dan terpaksa berlindung di dalam kantor polisi. Beberapa bangunan keagamaan yang mendukung demonstrasi tersebut dirusak. Di Park Circus Kolkata, terjadi bentrokan kecil antara dua kelompok yang mengakibatkan sebuah kendaraan roda dua dirusak. Situasi dapat dikendalikan ketika sejumlah besar personel polisi bergegas ke lokasi kejadian. googletag.cmd.push(fungsi() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); CM Mamata Banerjee mengatakan pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab. “Mereka yang terlibat dalam kekerasan hari ini tidak akan terhindar. Sedangkan polisi, mereka bekerja tanpa kenal lelah. Namun terkadang mereka mendapati diri mereka berada dalam situasi yang sulit. Tapi izinkan saya memperjelas, dalam kejadian hari ini, mereka yang memberikan jalan aman kepada para pelaku, saya akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka,” katanya saat mengakhiri dharna dua harinya di Kolkata. Namun, kata dia, prosesi Ram Navami mengambil jalur yang tidak diperbolehkan. “Mengapa mereka mengubah rute pada menit-menit terakhir? Jika mereka yakin akan menyerang orang lain dan mendapat pencerahan, mereka harus tahu bahwa orang akan menolaknya,” ujarnya.