Oleh PTI

NEW DELHI: Misi antariksa berawak India Gaganyaan kemungkinan besar akan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, kata kepala ISRO K Sivan pada hari Jumat, seraya menekankan bahwa pihaknya sedang berupaya menggunakan bahan bakar ramah lingkungan dalam semua peluncurannya di masa depan.

Dia mengatakan India sedang dalam pembicaraan dengan Australia untuk memiliki stasiun bumi di Kepulauan Coco untuk misi Gaganyaan.

Selain itu, ISRO ingin membangun stasiun bumi NAVIC di Australia, ujarnya.

Berbicara di Konklaf Ekonomi India, Sivan mengatakan ISRO tidak bercita-cita menjadi pemimpin dunia.

Dia mengatakan tujuan utama ISRO adalah untuk melayani bangsa dan memenuhi infrastruktur ruang angkasa, kebutuhan transportasi ruang angkasa, ilmu ruang angkasa serta aplikasi ruang angkasa untuk berbagai manfaat sosial-ekonomi serta untuk memajukan pemahaman ilmu pengetahuan dasar.

Menanggapi pertanyaan tentang penggunaan propelan ramah lingkungan untuk peluncurannya, dia berkata, “Propulsi ramah lingkungan sangat penting. Kami akan menerbangkan Gaganyaan dengan propulsi ramah lingkungan. Ini merupakan persyaratan penting,” katanya.

Dia mengatakan ISRO telah memulai pengembangan propulsi ramah lingkungan.

“Kami akan menerapkan sistem propulsi ramah lingkungan pada kendaraan peluncuran kami karena ini adalah kebutuhan saat ini. Kami ingin memastikan bahwa semua propelan beracun dan berbahaya dihindari.”

“Perkembangannya berjalan cepat dan dalam waktu dekat roket kami akan diganti dengan propulsi ramah lingkungan. Ini adalah tujuan kami,” katanya.

Mengenai Gaganyaan, dia mengatakan “setiap hati keluarga ISRO berdebar” untuk program ambisius ini.

Program ini terpukul karena pandemi virus corona.

ISRO awalnya berencana mengirim tiga orang India ke luar angkasa pada tahun 2022.

“Aliran perangkat keras sudah dimulai dari industri dan kegiatan pengujian serta pengembangan berjalan sangat baik,” katanya.

Sivan menambahkan bahwa ia berharap dapat melakukan uji coba berawak serta misi tak berawak pertama pada akhir tahun ini.

Ini akan diikuti oleh satu lagi penerbangan misi tak berawak.

“Jika semuanya berjalan baik, kami akan melakukan penerbangan luar angkasa berawak,” kata Sivan.

Mengenai Kendaraan Peluncuran Satelit Kecil (SSLV), Sivan mengatakan hal ini merupakan “pengubah permainan” dalam menyediakan akses on-demand berbiaya rendah ke luar angkasa untuk satelit-satelit kecil.

SSLV akan dibuat oleh industri dalam skala yang jauh lebih besar dibandingkan PSLV, GSLV dan GSLV Mark-III, ujarnya.

“Penerbangan pertama (SSLV) ditargetkan akhir tahun ini,” ujarnya.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

SGP Prize