Layanan Berita Ekspres

KOLKATA: Bonhomie antara Gubernur Benggala CV Ananda Bose dan Ketua Menteri Mamata Banerjee, yang terjadi segera setelah kepala negara konstitusional menjabat pada November tahun lalu, tampaknya memanas ketika pertarungan antara keduanya mencapai puncaknya. Kamis.

Duo ini tidak setuju dengan peran yang dimainkan oleh Komisi Pemilihan Umum Negara Bagian (SEC) dan pimpinannya menjelang pemilihan panchayat di Bengal.

Pada Rabu malam, Bose mengembalikan laporan tambahan komisi pemilihan negara bagian Rajiva Sinha, sehingga membayangi kelanjutan ketua panel pemilihan negara bagian.

Perang kata-kata meletus di antara keduanya ketika Bose, yang menolak menerima laporan gabungan dari komisi pemilihan negara bagian, menyatakan “kekecewaannya” di tengah gumaman atas pemecatan komisioner pemilihan negara bagian dan Mamata mengatakan ketua panel pemilihan negara bagian tidak dapat bertindak jika tidak diberhentikan. . dan mewah.

Dengan alasan bahwa pemecatan Sinha adalah sebuah “proses yang rumit”, Mamata berkata, “Komisioner Pemilihan Umum Negara Bagian tidak dapat diberhentikan begitu saja. Ia diangkat setelah pemerintah menyetujuinya. Ia tidak dapat diberhentikan begitu saja. Proses pemecatannya adalah cukup merepotkan, seperti memberhentikan hakim melalui pemakzulan,” ujarnya sebelum berangkat ke Patna untuk menghadiri pertemuan partai oposisi.

“Proses pemungutan suara di Bengal belum pernah sedamai ini. Yang dibunuh adalah kader-kader partai kita. Ada insiden di tiga hingga empat gubuk dan dengan itu, beberapa orang mencemarkan nama baik orang Bengali,” tambahnya.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

SDY Prize