Layanan Berita Ekspres
MUMBAI: Dalam pertikaian yang meningkat mengenai pertikaian perbatasan, Wakil Ketua Menteri Maharashtra Devendra Fadnavis mengecam para pemimpin Karnataka karena membuat klaim sembrono tentang Mumbai dan menjadikan Mumbai sebagai Wilayah Persatuan.
Dia mengatakan bahwa Mumbai hanya milik Maharashtra dan tidak ada yang bisa mengklaimnya. Dia mengatakan pemerintah negara bagian akan mengajukan keluhan terhadap para pemimpin Karnataka kepada Menteri Dalam Negeri Amit Shah atas pernyataan sembrono mereka.
Berbicara di majelis negara bagian di Nagpur, Fadnavis mengatakan bahwa Dewan Maharashtra telah mengeluarkan resolusi yang menuntut 865 desa berbahasa Marathi dari Karnataka, bersamaan dengan kasus yang menunggu keputusan di Mahkamah Agung.
Dia mengatakan permintaan menteri Karnataka, anggota parlemen dan ketua Kongres negara bagian melanggar perjanjian yang dibuat dengan Karnataka CM Basvaraj Bommai. “Klaim mereka tentang Mumbai sepenuhnya salah. Kami tidak akan mentoleransi klaim seperti itu. Kami mengutuk tindakan para pemimpin Karnataka seperti itu. Pelanggaran terhadap perjanjian yang dibuat di hadapan Menteri Dalam Negeri tidak baik bagi hubungan bilateral kedua negara. Kami akan menyampaikan pesan tersebut kepada mereka dengan kata-kata yang tegas,” kata Wakil Ketua Menteri.
Pemimpin Oposisi Ajit Pawar mengatakan CM Karnataka membuat pernyataan menentang Maharashtra. “Kami tidak kuat, makanya mereka mengeluarkan pernyataan seperti itu dan melukai sentimen kami,” ujarnya.
Tuntutan untuk menjadikan Mumbai sebagai UT ibarat menaburkan garam pada luka Maharashtra dan masyarakat Marathi yang tinggal di perbatasan Karnataka, kata Pawar. Sentimen Maharashtra harus disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri, katanya.
Pernyataan Bommai yang anti-Maha, kata Pawar
Pemimpin Oposisi Ajit Pawar mengatakan CM Karnataka Basavaraj Bommai membuat pernyataan menentang Maharashtra. Tuntutan untuk menjadikan Mumbai sebagai UT ibarat mengoleskan garam pada luka Maharashtra dan masyarakat Marathi yang tinggal di perbatasan Karnataka, kata Pawar
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
MUMBAI: Dalam pertikaian yang meningkat mengenai pertikaian perbatasan, Wakil Ketua Menteri Maharashtra Devendra Fadnavis mengecam para pemimpin Karnataka karena membuat klaim sembrono tentang Mumbai dan menjadikan Mumbai sebagai Wilayah Persatuan. Dia mengatakan bahwa Mumbai hanya milik Maharashtra dan tidak ada yang bisa mengklaimnya. Dia mengatakan pemerintah negara bagian akan mengajukan keluhan terhadap para pemimpin Karnataka kepada Menteri Dalam Negeri Amit Shah atas pernyataan sembrono mereka. Saat berbicara di majelis negara bagian di Nagpur, Fadnavis mengatakan bahwa Dewan Maharashtra telah mengeluarkan resolusi yang menuntut 865 desa berbahasa Marathi dari Karnataka, bersamaan dengan kasus yang menunggu keputusan di Mahkamah Agung.googletag.cmd .push(function() googletag .display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Dia mengatakan permintaan menteri Karnataka, anggota parlemen dan ketua Kongres negara bagian melanggar perjanjian yang dibuat dengan Karnataka CM Basvaraj Bommai. “Klaim mereka tentang Mumbai sepenuhnya salah. Kami tidak akan mentoleransi klaim seperti itu. Kami mengutuk tindakan para pemimpin Karnataka seperti itu. Pelanggaran terhadap perjanjian yang dibuat di hadapan Menteri Dalam Negeri tidak baik bagi hubungan bilateral kedua negara. Kami akan menyampaikan pesan tersebut kepada mereka dengan kata-kata yang tegas,” kata Wakil Ketua Menteri. Pemimpin Oposisi Ajit Pawar mengatakan CM Karnataka membuat pernyataan menentang Maharashtra. “Kami tidak kuat, makanya mereka mengeluarkan pernyataan seperti itu dan melukai sentimen kami,” ujarnya. Tuntutan untuk menjadikan Mumbai sebagai UT ibarat menaburkan garam pada luka Maharashtra dan masyarakat Marathi yang tinggal di perbatasan Karnataka, kata Pawar. Sentimen Maharashtra harus disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri, katanya. Pernyataan anti-Maha Bommai, kata Pemimpin Oposisi Pawar Ajit Pawar mengatakan CM Karnataka Basavaraj Bommai membuat pernyataan menentang Maharashtra. Tuntutan untuk menjadikan Mumbai sebagai UT ibarat menaburkan garam pada luka Maharashtra dan masyarakat Marathi yang tinggal di perbatasan Karnataka, kata Pawar. Ikuti saluran New Indian Express di WhatsApp