NEW DELHI: Direktorat Intelijen Pendapatan menyita 4 kantong berisi turunan opiat/heroin seberat 395 kg di pelabuhan Pipavav di Gujarat, kata Kementerian Keuangan dalam keterangannya, Jumat.
Berdasarkan intelijen yang dikembangkan bersama oleh DRI dan ATS Gujarat, sebuah kontainer diperiksa oleh DRI di Pelabuhan Pipavav dengan disaksikan petugas dari ATS, Gujarat. Peti kemas dengan berat kotor 9.760 kg tersebut dinyatakan mengandung ‘kawat’.
Berdasarkan penelusuran detail pada 28 April, dari 100 jumbo bag, empat tas mencurigakan dengan berat total 395 kg berisi kabel menunjukkan adanya turunan opiat/heroin pada uji lapangan yang dilakukan Laboratorium Ilmu Forensik Daerah adalah, ” kata kementerian.
Sindikat narkoba ini menggunakan modus unik, yakni benang direndam dalam larutan yang mengandung narkotika heroin, lalu dikeringkan, dijadikan bal, dan dikemas dalam tas.
Tas-tas ini dikirim bersama dengan tas-tas lain yang berisi bal-bal benang biasa agar tidak diketahui oleh pihak berwenang, tambahnya.
Kementerian mengatakan bahwa pada tahun 2021 terjadi penyitaan obat-obatan terlarang secara signifikan seperti heroin, kokain, ganja dan zat psikotropika serta prekursor seperti metamfetamin dan pseudoefedrin oleh DRI.
Lebih dari 3.300 kg heroin, 320 kg kokain, dan 230 kg hash disita antara Januari dan Desember 2021.
Selain itu, dalam kurun waktu tersebut juga disita 170 kg Pseudoephedrine dan 67 kg Methamphetamine.
Kementerian mengatakan sindikat juga mencoba mendorong obat-obatan seperti Yaba dan heroin dari perbatasan Indo-Myanmar dan ganja dari perbatasan Indo-Nepal ke India melalui perbatasan negara tersebut.
Pejabat DRI juga telah mencegat kiriman tersebut dari perbatasan tersebut, terkadang dengan cerdik disembunyikan di dalam kendaraan.
NEW DELHI: Direktorat Intelijen Pendapatan menyita 4 kantong berisi turunan opiat/heroin seberat 395 kg di pelabuhan Pipavav di Gujarat, kata Kementerian Keuangan dalam keterangannya, Jumat. Berdasarkan intelijen yang dikembangkan bersama oleh DRI dan ATS Gujarat, sebuah kontainer diperiksa oleh DRI di Pelabuhan Pipavav dengan disaksikan petugas dari ATS, Gujarat. Peti kemas dengan berat kotor 9.760 kg tersebut dinyatakan mengandung ‘kawat’. Berdasarkan penelusuran detail pada 28 April, dari 100 jumbo bag, empat tas mencurigakan dengan berat total 395 kg berisi kabel menunjukkan adanya turunan opiat/heroin pada uji lapangan yang dilakukan Laboratorium Ilmu Forensik Daerah adalah, ” kata kementerian.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Modus unik yang dilakukan sindikat narkoba ini adalah benang direndam dalam larutan mengandung narkotika, heroin kemudian dikeringkan, dibuat bal dan dikemas dalam tas. Tas-tas ini dikirim bersama dengan tas-tas lain yang berisi bal-bal benang biasa agar tidak diketahui oleh pihak berwenang, tambahnya. Kementerian mengatakan bahwa pada tahun 2021 terjadi penyitaan obat-obatan terlarang secara signifikan seperti heroin, kokain, ganja dan zat psikotropika serta prekursor seperti metamfetamin dan pseudoefedrin oleh DRI. Lebih dari 3.300 kg heroin, 320 kg kokain, dan 230 kg hash disita antara Januari hingga Desember 2021. Selain itu, 170 kg pseudoefedrin dan 67 kg sabu disita selama periode tersebut. Kementerian mengatakan sindikat juga mencoba mendorong obat-obatan seperti Yaba dan heroin dari perbatasan Indo-Myanmar dan ganja dari perbatasan Indo-Nepal ke India melalui perbatasan negara tersebut. Pejabat DRI juga telah mencegat kiriman tersebut dari perbatasan tersebut, terkadang dengan cerdik disembunyikan di dalam kendaraan.