Layanan Berita Ekspres

CHANDIGARH: ‘Keadilan Buldoser’ berperan penuh dalam Nuh yang dilanda kerusuhan di Haryana karena sekitar 50 rumah dan 250 jeruji milik tersangka dan tersangka baru-baru ini kekerasan komunal dipotong.

Sumber mengatakan bahwa di sembilan tempat di Nuh, rumah tersangka telah direbut kembali. Bangunan-bangunan di atas tanah seluas lima hektar di Nalhar milik terdakwa atau digunakan untuk menembakkan peluru ke arah peziarah yang bersembunyi di Kuil Nalhar Mahadewa selama kerusuhan hari Senin juga diratakan karena mereka diduga telah merambah lahan milik departemen kehutanan.

Rumah-rumah di Khedla Mor dimana kekerasan mencapai puncaknya juga dirobohkan. Selain tempat tinggal seluas enam hektar di Punhana, satu hektar di Pinnagwana, dua hektar di Nangal Mubarikpur dan lahan serupa di desa Dharna juga diratakan. Pada hari Kamis, 250 lapak dirobohkan di Tauru.

Ketua Menteri Haryana Manohar Lal Khattar membenarkan ‘keadilan buldoser’ dan mengatakan pemerintah tidak menoleransi perambahan dan konstruksi ilegal.

PERHATIKAN: Haryana tetap gelisah

Dalam perkembangan terkait, anggota parlemen Kongres Trinamool Saket Gokhale mengklaim bahwa beberapa keluarga migran Muslim yang bekerja di Gurugram sedang dalam perjalanan pulang ke Bengal karena takut mereka akan diserang dan dikejar oleh penjahat dari toko dan rumah mereka.

Saat ditanya, Kompol Gurugram Kala Ramachandran mengatakan tidak ada eksodus seperti itu. Mungkin ada beberapa yang pergi, tapi mereka akan kembali lagi, tambahnya.

Inspektur Polisi dipindahkan

Pemerintah Haryana pada hari Jumat memindahkan Inspektur Polisi di Nuh Varun Singla dan menempatkannya sebagai SP Bhiwani. Selain itu, para penjaga sapi dan pemimpin Bajrang Dal Bittu Bajrangi, yang dihukum karena menghasut kekerasan, bergabung dalam penyelidikan di Faridabad

BACA SELENGKAPNYA:

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp


Data Sidney