Wanita itu melakukan perjalanan ke Nigeria sebulan yang lalu. Dia dirawat di rumah sakit LNJP dua hari lalu dan laporannya keluar pada Jumat malam yang mengonfirmasi bahwa dia positif.
Gambar digunakan untuk tujuan representasi saja. (Foto | AP)
NEW DELHI: Delhi telah melaporkan kasus cacar monyet kelima di mana seorang wanita Afrika berusia 22 tahun dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut, kata sumber resmi pada hari Sabtu.
Wanita itu melakukan perjalanan ke Nigeria sebulan yang lalu. Dia dirawat di rumah sakit LNJP dua hari lalu dan laporannya keluar pada Jumat malam yang mengonfirmasi bahwa dia positif.
Dia adalah perempuan kedua di ibu kota negara yang tertular infeksi tersebut.
Empat orang, termasuk dua perempuan, dirawat di Rumah Sakit LNJP karena menderita cacar monyet, sementara satu pasien telah dipulangkan dari fasilitas tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat global yang menjadi perhatian internasional.
Menurut badan kesehatan global tersebut, cacar monyet adalah virus zoonosis – virus yang ditularkan dari hewan ke manusia – dengan gejala yang mirip dengan cacar, meski secara klinis tidak terlalu parah.
BACA JUGA | Lihatlah pedoman Kementerian Kesehatan untuk memerangi wabah Cacar Monyet
Penyakit ini biasanya bermanifestasi dengan demam, ruam dan pembengkakan kelenjar getah bening dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi medis.
Biasanya penyakit ini sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama dua hingga empat minggu.
‘Pedoman Penanganan Penyakit Cacar Monyet’ yang dikeluarkan oleh Pusat menyatakan bahwa penularan dari manusia ke manusia terjadi terutama melalui tetesan pernapasan berukuran besar yang umumnya memerlukan kontak dekat dalam waktu lama.
Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi, dan kontak tidak langsung dengan bahan lesi seperti melalui pakaian atau linen yang terkontaminasi dari orang yang terinfeksi.
Penularan dari hewan ke manusia dapat terjadi melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi atau melalui pengolahan daging hewan liar.
Masa inkubasi biasanya enam hingga 13 hari dan angka kematian akibat cacar monyet secara historis berkisar hingga 11 persen pada populasi umum dan lebih tinggi pada anak-anak.
Belakangan ini angka kematian berkisar tiga hingga enam persen.
Gejalanya berupa lesi yang biasanya dimulai dalam satu hingga tiga hari setelah timbulnya demam, yang berlangsung sekitar dua hingga empat minggu dan sering digambarkan sebagai nyeri hingga fase penyembuhan ketika menjadi gatal.
Kecenderungan yang luar biasa pada telapak tangan dan telapak kaki merupakan ciri khas dari cacar monyet, menurut pedoman tersebut.