Oleh PTI

HUBBALLI: Dengan serentetan gejolak komunal yang berulang di Karnataka, Ketua Menteri Basavaraj Bommai mengatakan negara bagian akan membentuk komite untuk mengendalikan ujaran kebencian sejalan dengan instruksi Mahkamah Agung.

“Kami akan membentuk komite untuk mengendalikan ujaran kebencian sesuai dengan instruksi Mahkamah Agung,” kata Bommai kepada wartawan di bandara Hubballi, Kamis.

Ketua Menteri mengatakan pidato seperti itu sedang meningkat di seluruh negeri, terutama di platform media sosial.

Perintah Mahkamah Agung akan dipatuhi dan sebuah komite akan dibentuk untuk mengendalikan ujaran kebencian, katanya.

Negara bagian ini menyaksikan ketegangan sejak bulan Januari, ketika pertikaian hijab dimulai.

Hal ini disusul dengan pembunuhan Harsha, seorang aktivis Hindu, di Shivamogga.

Kelompok sayap kanan juga berkampanye menentang daging potong halal dan mendorong daging Jhatka selama ‘Hosa Tadaku’, sebuah festival makan makanan non-vegetarian sehari setelah Ugadi.

Lebih jauh lagi, terjadi boikot terhadap nelayan Hindu oleh umat Islam di Udupi yang memprotes unjuk rasa yang dilakukan oleh anggota sayap kanan yang menuntut larangan penyembelihan sapi.

Insiden tersebut berujung pada boikot terhadap pedagang Muslim di sekitar kuil Hindu.

Sementara itu, kekerasan meletus di Hubballi karena postingan media sosial yang memperlihatkan bendera kunyit di sebuah masjid.

Polisi menangkap lebih dari 130 orang, termasuk seorang ulama Waseem Pathan.

situs judi bola online