Maskapai penerbangan India – Air India Express, Air India, SpiceJet, IndiGo, Vistara dan Go First – diperkirakan akan mengoperasikan total 17 penerbangan pada hari Jumat, kata pernyataan kementerian.
Pemandangan alun-alun pasca penembakan gedung balai kota di Kharkiv, Ukraina, Selasa, 1 Maret 2022. (Foto | AP)
NEW DELHI: Lebih dari 7.400 warga India diperkirakan akan dipulangkan ke India dari negara tetangga Ukraina dalam dua hari ke depan dengan penerbangan khusus, kata kementerian penerbangan sipil pada Kamis.
Maskapai penerbangan India – Air India Express, Air India, SpiceJet, IndiGo, Vistara dan Go First – diperkirakan akan mengoperasikan total 17 penerbangan pada hari Jumat, kata pernyataan kementerian.
India mengevakuasi warganya melalui penerbangan khusus dari tetangga barat Ukraina seperti Rumania, Hongaria, dan Polandia, karena wilayah udara Ukraina telah ditutup sejak 24 Februari akibat serangan militer Rusia.
“Jumlah penerbangan sipil terus ditingkatkan, dan lebih dari 7.400 orang diperkirakan akan diangkut dengan penerbangan khusus dalam dua hari ke depan,” kata pernyataan kementerian tersebut.
Dikatakan 3.500 orang diperkirakan akan dibawa kembali ke India pada hari Jumat dan lebih dari 3.900 pada hari Sabtu.
Kementerian mengatakan India sejauh ini telah memulangkan 6.998 orang dengan penerbangan khusus – termasuk yang dioperasikan oleh Angkatan Udara India (IAF) – sejak 22 Februari.
Dicatat bahwa 13 penerbangan evakuasi – 10 oleh maskapai penerbangan India dan tiga oleh IAF – dijadwalkan kembali ke India pada hari Kamis.
Empat menteri Persatuan pergi ke tetangga barat Ukraina untuk memfasilitasi evakuasi warga negara India.
Hardeep Singh Puri di Hongaria, Jyotiraditya Scindia di Rumania, Kiren Rijiju di Slovakia dan VK Singh di Polandia.
Kementerian Luar Negeri (MEA) mengatakan pada hari Kamis bahwa laju operasi evakuasi India dari Ukraina semakin cepat dan sekitar 1.000 orang India telah meninggalkan Kharkiv menuju Pisochyn yang berdekatan dengan mengikuti saran mereka sehari yang lalu.
Saat memberikan penjelasan kepada media, juru bicara MEA Arindam Bagchi mengatakan pihak India sedang berhubungan dengan pihak berwenang Ukraina dan Rusia untuk menjajaki cara mengevakuasi warga India dari Kharkiv dan Sumy.
“Kami terus memantau perkembangan di Kharkiv, Sumy, dan kota-kota lain di Ukraina Timur. Seperti yang Anda ketahui, kemarin kami mengeluarkan imbauan bagi warga India di Kharkiv untuk meninggalkan kota tersebut pada pukul 18.00 waktu setempat. sejumlah siswa meninggalkan Kharkiv dan saat ini berada di dekat Pisochyn. Kami memperkirakan jumlah ini sekitar 1.000,” katanya.
“Kami saat ini sedang mencari opsi transportasi untuk memindahkan mereka dari sana ke Ukraina barat atau Ukraina selatan, tergantung pada opsi transportasi yang ada,” kata Bagchi.
Dia mengatakan laju operasi evakuasi India terus meningkat.
Lima belas penerbangan telah mendarat di India dalam 24 jam terakhir, membawa pulang lebih dari 3.000 warga India, katanya.
Bagchi juga menginformasikan bahwa 18 penerbangan telah dijadwalkan dalam 24 jam ke depan untuk membawa pulang warga negara India dari Ukraina.
Sebanyak sekitar 18.000 warga negara India telah meninggalkan Ukraina sejak peringatan pertama kami dikeluarkan, katanya.
India mengevakuasi warganya melalui penerbangan khusus dari tetangga barat Ukraina seperti Rumania, Hongaria, dan Polandia karena wilayah udara Ukraina telah ditutup sejak 24 Februari akibat serangan militer Rusia.
Kedutaan Besar India di Ukraina pada hari Kamis menyarankan semua warga negara India di Kharkiv untuk segera mengisi formulir online karena serangan Rusia di kota timur Ukraina terus berlanjut.
Pada hari Rabu, kedutaan meminta seluruh warganya yang terdampar di Kharkiv untuk segera berangkat ke tiga zona aman hingga 16 km dari kota.
Berbicara pada konferensi pers pada Kamis malam, juru bicara Kementerian Luar Negeri Arindam Bagchi mengatakan sekitar 1.000 orang India telah mencapai Pisochyn mengikuti saran dari kedutaan pada hari Rabu.
“Semua warga negara India yang berada di KHARKIV, kecuali PISOCHYN, harap segera mengisi rincian formulir,” kata kedutaan dalam sebuah peringatan pada hari Kamis.
Detail yang dicari di formulir Google adalah nama, email, nomor telepon, alamat di Kharkiv, nomor paspor, dan orang tambahan yang menemani orang India mana pun.
Bagchi mengatakan beberapa ratus warga India diyakini masih terjebak di Kharkiv dan India terus memantau dengan cermat perkembangan di kota tersebut serta situasi di wilayah konflik lainnya di Ukraina timur.