BJP membagikan klip pidato Singh pada tahun 2008 dan 2009 di mana ia memuji perdana menteri dari keluarga Nehru-Gandhi, dan menuduhnya ‘mengingat idola selektif dan memenuhi tuntutan sebuah keluarga’.
Perdana Menteri Narendra Modi. (Foto berkas | PTI)
NEW DELHI: BJP telah meluncurkan kampanye media sosial – ‘Desh ki Badli Soch’ (pola pikir negara telah berubah) – untuk memproyeksikan Perdana Menteri Narendra Modi dalam sudut pandang yang baik dengan membandingkan pidato-pidatonya di Hari Kemerdekaan dengan pidato para pendahulunya di Kongres. .
Pada Selasa malam, partai tersebut membagikan di akun Twitter-nya banyak gambar yang mengutip sebagian pidato Modi dan pendahulunya Manmohan Singh, Rajiv Gandhi, Indira Gandhi, dan Jawaharlal Nehru.
Salah satu tweet tersebut menuduh bahwa Nehru tidak memberikan penghormatan kepada tentara yang gugur dalam pidatonya pada tahun 1963, yang disampaikan setelah perang tahun 1962 dengan Tiongkok.
Disebutkan bahwa dalam pidatonya pada tahun 2020, Modi mengenang mereka yang melakukan pengorbanan terbesar dalam konflik dengan pasukan Tiongkok di Ladakh.
BJP membagikan klip pidato Singh pada tahun 2008 dan 2009 di mana ia memuji perdana menteri dari keluarga Nehru-Gandhi, dan menuduhnya “mengingat idola selektif dan memenuhi tuntutan sebuah keluarga”.
Partai tersebut membandingkan hal ini dengan pidato Modi pada tahun 2014 yang mengatakan bahwa negara ini telah mencapai titik ini berkat kontribusi dari semua kepala pemerintahannya.
Pada tahun 1975, setelah Darurat diberlakukan, Indira Gandhi membenarkannya sebagai “pil pahit” untuk “membersihkan” berbagai aspek kehidupan berbangsa.
Di sisi lain, Modi dalam pidatonya pada tahun 2017 menyebut demokrasi sebagai “kekuatan terbesar” di India, klaim partai yang berkuasa.
Merujuk pada serangan Tiongkok terhadap India pada tahun 1962 meskipun ada perjanjian ‘Panchsheel’ dengan negara tersebut, BJP menuduh pimpinan Kongres memiliki kebijakan lunak terhadap Kashmir dan Ladakh dan mengklaim bahwa Modi mempertahankan sikap keras.
BJP telah menargetkan tokoh-tokoh utama Kongres dalam kampanye media sosialnya.
Presiden Kongres Sonia Gandhi pada hari Senin menuduh bahwa pemerintahan yang “egois” cenderung “meremehkan” pengorbanan para pejuang kemerdekaan dan menegaskan bahwa partainya akan sangat menentang upaya yang dilakukan demi keuntungan politik.
Serangan Gandhi terjadi sehari setelah BJP merilis sebuah video yang menceritakan versi mereka tentang peristiwa-peristiwa yang menyebabkan perpecahan India pada tahun 1947 dan ia secara tidak langsung menyalahkan pimpinan tertinggi Kongres saat itu.
Video tersebut memperlihatkan foto Nehru dan pendiri Pakistan Muhammad Ali Jinnah.