“Seluruh oposisi harus turun ke jalan. Jika tidak, dalam beberapa hari mendatang, semua gerakan dan partai politik akan dilarang dan ditutup,” kata Tikait.

Rakesh Tikait, pemimpin Persatuan Bhartiya Kisan. (Foto berkas | PTI)

BAHRAICH (ATAS): Pemimpin Persatuan Bhartiya Kisan (BKU) Rakesh Tikait pada hari Jumat menuduh BJP melemahkan semua partai politik dengan menggunakan “kekuatan uang” sehingga dapat memerintah negara sendiri.

Ia juga menuduh petugas pemilu merusak hasil lebih dari 100 kursi Majelis pada pemilu di Uttar Pradesh yang diadakan awal tahun ini, dan mengatakan bahwa sistem tersebut bekerja atas perintah partai kunyit.

Tikait yang sedang dalam perjalanan menuju Shrawasti berinteraksi dengan media usai menghentikan konvoinya di depan kolektor di sini.

“Mereka (BJP) ingin membubarkan seluruh oposisi sehingga hanya satu partai yang bisa memerintah negara. Mereka akan melemahkan semua partai politik yang menggunakan kekuatan uang,” ujarnya menjawab pertanyaan wartawan dalam obrolan informal.

Ketika ditanya tentang Kongres ‘Bharat Jodo Yatra’ yang dipimpin oleh Rahul Gandhi, Tikait mengatakan itu adalah langkah yang tepat untuk “menyatukan negara” tetapi seharusnya dilakukan lebih awal.

“Seluruh oposisi harus turun ke jalan. Jika tidak, dalam beberapa hari mendatang, semua gerakan dan partai politik akan dilarang dan ditutup,” kata Tikait.

Menuduh partai yang berkuasa di negara bagian tersebut memenangkan pemilu secara tidak adil, ia mengatakan kandidat oposisi yang memenangkan sekitar 30.000 suara di masing-masing lebih dari 100 daerah pemilihan Majelis harus kalah.

Menanggapi larangan pemerintah terhadap Front Populer India, ia mengatakan bahwa pembatasan terhadap organisasi yang melakukan kesalahan adalah hal yang wajar, namun ia menambahkan bahwa pemerintah tidak boleh melakukan hal tersebut hanya untuk mendiskriminasi komunitas mana pun.

Tikait, yang berada di garis depan dalam agitasi terhadap tiga undang-undang pertanian yang disengketakan oleh Centre, mengatakan bahwa para petani akan meluncurkan gerakan di seluruh negeri yang menuntut undang-undang tentang Harga Dukungan Minimum untuk tanaman dan juga ‘menjarah’ tanah tersebut kepada perusahaan-perusahaan seperti sebagai Adani.

“Hanya petani yang bisa menyelamatkan negara. Organisasi petani akan terus berupaya untuk tujuan ini,” tambahnya.

Tikait juga memperingatkan Ketua Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath tentang protes jika pemerintah negara bagian tidak memenuhi janjinya untuk memberikan pembayaran tepat waktu kepada petani tebu.

unitogel