Meluncurkan leg ketiga Vijay Rath Yatra dari Gorakhpur, kubu CM Yogi Adityanath, ketua SP menuduh BJP yang berkuasa menjual institusi besar alih-alih memberikan lapangan kerja kepada kaum muda
Presiden Partai Samajwadi Akhilesh Yadav (Foto File | PTI)
LUCKNOW: Presiden Partai Samajwadi (SP) Akhilesh Yadav mengatakan BJP harus dipertahankan dengan menuduh Partai Bharatiya Janata (BJP) mencalonkan diri di semua lini pemerintahan. manifesto pada tahun 2017. bertanggung jawab kepada rakyat sebelum pemilu 2022 karena partai tersebut menyesatkan rakyat negara.
Ketua SP mengecam BJP dan mengatakan partai yang berkuasa tidak perlu khawatir tentang pemilu 2024 (pemilihan umum). Ia harus menjawab pertanyaan masyarakat hanya pada tahun 2022 (pemilihan umum).
Meluncurkan leg ketiga Vijay Rath Yatra dari Gorakhpur, kubu CM Yogi Adityanath, ketua SP menuduh BJP yang berkuasa menjual institusi besar alih-alih memberikan lapangan kerja kepada kaum muda.
“Sebelumnya pemerintahan BJP adalah ‘pheku sarkar’ (pemerintah yang membuat janji palsu) namun kini menjadi ‘bechu sarkar’ (penjualan pemerintah),” kata Yadav, menuduh bahwa ‘pemerintahan BJP pergi dan tidak ada yang bisa menghentikannya”.
BACA JUGA: Saat rapat umum dengan Shah, UP CM Yogi Adityanath mengisyaratkan untuk mengganti nama Azamgarh menjadi ‘Aryamgarh’
“Mereka menghina para petani dengan mengumumkan tiga undang-undang pertanian dan bukannya menggandakan pendapatan mereka seperti yang dijanjikan. Harga bahan bakar meroket dan inflasi mencapai puncaknya. Nilai rupee mencapai titik terendah sepanjang masa,” kata Akhilesh sambil menaiki Vijay Rath-nya yang diukir dari bus Mercedes yang dilengkapi dengan semua fasilitas bintang lima.
Dia juga mengkritik pemerintah karena “tidak membantu buruh dan masyarakat miskin selama lockdown akibat Covid-19”.
Menguraikan undang-undang pertanian, Akhilesh berkata, “Para petani telah melakukan protes selama beberapa bulan terakhir, namun pemerintah tidak mendengarkan mereka, namun pemerintah menghancurkan protes mereka. Protes adalah cara untuk membuat pemerintah mendengarkan dalam demokrasi, namun pemerintah saat ini membungkam suara mereka. Mereka telah menghina para petani dan akan mengambil tanah mereka.”
Ketua SP juga mengejek Ketua Menteri Yogi Adityanath dan mengatakan UP CM tidak tahu cara menggunakan laptop sehingga dia tidak membagikan laptop kepada para mahasiswa.
Yadav mengatakan Gorakhpur sedang menunggu pembangunan. “Masyarakat Azamgarh tahu siapa yang telah melakukan upaya pembangunan. Pembangunan terhenti di Gorakhpur selama rezim BJP. Kini masyarakat Gorakhpur akan meredakan demam arogansi BJP,” tegasnya.