Layanan Berita Ekspres

GUWAHATI: Pemerintah Assam akan mengajukan gugatan terhadap pemerintah Tamil Nadu karena tidak mengembalikan seekor gajah yang menjadi sasaran penyiksaan di kuil, seperti yang dituduhkan oleh Masyarakat untuk Perlakuan Etis terhadap Hewan (PETA) India.

Konservator Utama Hutan dan Ketua Konservator Permainan Assam, MK Yadava mengatakan kepada surat kabar ini pada hari Selasa bahwa karena Joymala, gajah betina dewasa, tidak dapat dibawa kembali ke negara bagian tersebut karena tidak adanya kerja sama dari pemerintah Tamil Nadu, maka pemerintah Assam memutuskan untuk mengambil bantuan hukum.

Dia mengatakan bahwa setelah lebih dari satu tahun berkomunikasi, kepala sipir permainan Tamil Nadu mengeluarkan perintah pada bulan April atau Mei tahun ini untuk memberikan izin untuk mengambil Joymala. “Namun, masalah teknisnya adalah Departemen Kehutanan Tamil Nadu harus mengambil alih hewan tersebut. Hanya dengan cara itulah kita bisa membawanya. Jika tidak maka akan menjadi kasus perampokan,” kata Yadava.

“Pemerintah Tamil Nadu telah meminta kami menanggung semua biaya. Kami mengatakan bagikan detail rekening bank Anda dan kami akan mentransfer Rs 5 lakh. Setelah itu kami akan membayar penuh semua biaya yang diperlukan untuk mengamankan hewan tersebut,” tambah Yadava. Pemerintah Tamil Nadu menjalankan perwalian kuil tersebut, namun meski ada perintah, mereka belum membebaskan Joymala. “Kami siap untuk membawa kembali gajah tersebut,” kata Yadava.

Pemerintah Assam telah menulis surat kepada pemerintah Tamil Nadu untuk melepaskan total enam ekor gajah. Demikian pula, Yadava mengatakan dia sekarang menulis surat kepada pemerintah Odisha untuk mengembalikan empat-lima gajah lainnya.

“Kami bertindak ketika kami menerima pengaduan,” katanya, seraya menambahkan, “setelah gajah yang bersangkutan dibawa kembali, kami akan memberinya kehidupan pensiun yang bahagia, mungkin di salah satu taman kami di mana ia dapat berkeliaran dengan bebas tanpa ada kewajiban departemen untuk melakukan apa pun. .” Joymala disewakan ke kuil tersebut pada tahun 2008, dilaporkan selama enam bulan, oleh seseorang dari Tinsukia di Assam.

Pada tanggal 26 Agustus, PETA India mengungkap penyalahgunaan Joymala. Dalam video, terlihat seorang mahout memukuli Joymala dengan senjata termasuk tang. “Dia dipukuli tanpa ampun hingga dia terdengar berteriak kesakitan dalam sebuah video viral,” kata PETA India dalam sebuah pernyataan. Cara hewan tersebut dikelola di kuil telah membuat bingung para aktivis satwa liar di Assam.

Salah satu dari mereka, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan dia juga akan mengajukan kasus ke pengadilan terhadap pemerintah Tamil Nadu dan perwalian kuil. “Perwalian kuil tidak bisa mengelola hewan tersebut,” kata aktivis tersebut.

keluaran sdy