Layanan Berita Ekspres

GUWAHATI: Tersesat di hutan lebat Arunachal Pradesh, Joynal Ali dan teman-temannya memakan dedaunan dan batang liar, tidur di tengah hujan lebat dan berjalan bermil-mil selama 17 hari dan hidup untuk menceritakan kisah tersebut.

Para pekerja konstruksi dari Assam dilaporkan hilang setelah mereka memasuki hutan setelah melarikan diri dari kamp mereka di Huri di distrik Kurung Kumey yang berbatasan dengan Tiongkok pada tengah malam pada tanggal 5 Juli. Beberapa berhasil diselamatkan minggu lalu.

Karena haus, lapar dan lelah, mereka beristirahat atau tidur di setiap tempat yang mereka temui.

“Kami berjalan tanpa henti selama 17 hari untuk keluar dari hutan tetapi tidak dapat menemukan jalan,” katanya kepada para pemimpin Persatuan Mahasiswa Minoritas Seluruh Assam (AAMSU) yang mengunjunginya di rumahnya.

Para siswa merekam kunjungan tersebut melalui ponsel dan membagikannya ke surat kabar ini.

Para pekerja, yang berasal dari berbagai wilayah di Assam, sedang mengerjakan pembangunan jalan dari Huri ke perbatasan Tiongkok oleh Organisasi Jalan Perbatasan.

“Selama dua hari pertama kami bergantung sepenuhnya pada air. Namun saat kami mulai merasa lemas, kami mulai mencari buah. Kami menemukan buah-buahan liar tetapi ternyata tidak bisa dimakan. Kami kemudian makan batang pisang, pisang mentah, daun liar, dan lain-lain,” kata Ali.

Hutan tersebut dipenuhi ular dan Hakim Distrik Nighee Bengia mengatakan bahkan penduduk setempat pun takut untuk masuk ke dalamnya.

Ali mengatakan mereka memang menemukan reptil tersebut tetapi digigit serangga.

“Hujan turun berhari-hari dan kami tidak bisa tidur. Saya tidak tahu bagaimana beberapa dari kami bisa terpisah,” kata Ali.

Khairul Islam, salah satu korban selamat lainnya, mengaku merasa diberi kehidupan baru.

“Beberapa hari terakhir saya hampir tidak bisa bergerak. Saya kehilangan semua harapan untuk bertahan hidup tetapi Tuhan menyelamatkan hidup saya,” kata Islam kepada para pemimpin AAMSU dari ranjang rumah sakitnya di Naharlagun dekat Itanagar.

Para pekerja tidak punya tenaga lagi. Ada pula yang mengalami luka di bagian kaki. Tim penyelamat membawa mereka ke tempat yang aman di punggung mereka.

Rejaul Karim Sarkar, presiden AAMSU, mengutip pernyataan dua orang yang selamat bahwa mereka melarikan diri karena kekurangan makanan.

Lebaran juga sudah dekat dan mereka ingin mudik, ujarnya. Asisten Sekretaris Jenderal AAMSU Raju Rahman mengatakan mereka telah kembali dari kematian. Sejauh ini, 10 dari 19 pekerja telah diselamatkan.

Beberapa dari mereka yang diselamatkan mengklaim tiga orang tewas di hutan. Pemerintah distrik mengatakan tim pencarian dan penyelamatan tidak menemukan atau menemukan siapa pun.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Result SDY