Layanan Berita Ekspres

RANCHI: Direktorat Penegakan pada hari Selasa mengirimkan surat panggilan kepada Ketua Menteri Jharkhand Hemant Soren atas dugaan penipuan tanah. Menurut sumber ED, Soren telah diminta hadir untuk diinterogasi di kantor zonalnya di Ranchi pada 14 Agustus.

Pada November 2022, Soren diperiksa ED selama kurang lebih 10 jam terkait kasus penambangan liar.

Badan federal menyelidiki dua kasus besar pencucian uang di negara bagian tersebut. Kasus pertama terkait penambangan liar di negara tersebut dan kasus kedua terkait dugaan penipuan tanah di ibu kota negara.

Setidaknya 13 orang, termasuk petugas Layanan Administratif India (IAS) Chhavi Ranjan dan dua pengusaha, Amit Agrawal dari Kolkata dan Bishnu Agrawal, pemilik mal di Ranchi, telah ditangkap sehubungan dengan penipuan tanah.

Bishnu Agrawal ditangkap berdasarkan FIR yang terdaftar di kantor polisi Sadar atas penjualan curang sebidang tanah seluas satu hektar di Cheshire Home Road kelas atas di Ranchi. Selain properti Cheshire Home Road dan sebidang tanah seluas 9,3 hektar di Namkum, Agrawal, bekerja sama dengan DC Chhavi Ranjan dan lainnya, juga membeli sebidang tanah seluas 5,83 hektar di Bariatu di Ranchi, yang sejak tahun 1949 dimiliki oleh Badan Pertahanan India.

Investigasi telah mengungkapkan bahwa mafia tanah aktif di Jharkhand yang sebelumnya memalsukan catatan warisan di Kolkata dan Ranchi.

ED sebelumnya telah melakukan 41 penggeledahan dan 5 survei terkait kasus ini dengan berbagai bukti yang memberatkan seperti stempel palsu Dinas Pendapatan Pertanahan, akta pertanahan palsu, catatan pembagian hasil kejahatan diantaranya, foto palsu, bukti penyitaan uang suap kepada pemerintah. pejabat dll.

Sementara itu, ketua BJP negara bagian Babulal Marandi menyebut Soren sebagai ketua menteri paling korup di India merdeka, yang dipanggil dua kali oleh ED.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Result SDY