Layanan Berita Ekspres
NEW DELHI: Sehari setelah Pusat memberi tahu Mahkamah Agung bahwa CBI akan mengambil alih penyelidikan kasus video viral di Manipur, pemimpin Kongres Gaurav Gogoi meminta Mahkamah Agung membentuk komisi pencarian fakta untuk menyelidiki penyimpangan besar dalam hukum dan ketertiban di negara bagian. Gogoi adalah bagian dari delegasi 21 anggota parlemen dari Aliansi Oposisi INDIA, yang melakukan kunjungan dua hari ke Manipur.
Berbicara kepada surat kabar ini, Wakil Ketua Kongres Lok Sabha mengatakan delegasi akan mengunjungi seluruh komunitas di Manipur. “Kekerasan masih terjadi di negara bagian ini. Banyak orang masih sekarat dan situasinya masih bergejolak. Kami berharap dapat bertemu orang-orang di kamp bantuan dan bertemu dengan semua yang terkena dampak,” katanya.
Gogoi mengatakan pemerintah menyesatkan pengadilan dan masyarakat mengenai situasi di negara yang dilanda kekerasan tersebut. Pusat meminta pengadilan untuk memerintahkan agar persidangan dilakukan di luar Manipur. “Ada kerusakan total dalam situasi hukum dan ketertiban di negara bagian ini. Bagaimana bisa begitu banyak kantor polisi yang dijarah dan masyarakat mendapat akses terhadap senjata dan amunisi? Beberapa wanita diserang. Harus ada penyelidikan yudisial yang independen dan netral terhadap kejadian mengerikan ini,” katanya.
Gogoi mengajukan mosi menentang pemerintah Modi di Lok Sabha pada hari Rabu. “Meskipun Perdana Menteri berbicara tentang martabat perempuan, dia belum pernah bertemu satupun korban kekerasan di Manipur. Dia mengeluarkan air mata buaya,” ujarnya. Pusat tersebut mencoba mengalihkan perhatian dari kegagalannya meredakan situasi di negara bagian tersebut, tambah Gogoi.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
NEW DELHI: Sehari setelah Pusat memberi tahu Mahkamah Agung bahwa CBI akan mengambil alih penyelidikan kasus video viral di Manipur, pemimpin Kongres Gaurav Gogoi meminta Mahkamah Agung membentuk komisi pencarian fakta untuk menyelidiki penyimpangan besar dalam hukum dan ketertiban di negara bagian. Gogoi adalah bagian dari delegasi 21 anggota parlemen dari Aliansi Oposisi INDIA, yang melakukan kunjungan dua hari ke Manipur. Berbicara kepada surat kabar ini, Wakil Ketua Kongres Lok Sabha mengatakan delegasi akan mengunjungi seluruh komunitas di Manipur. “Kekerasan masih terjadi di negara bagian ini. Banyak orang masih sekarat dan situasinya masih bergejolak. Kami berharap dapat bertemu orang-orang di kamp bantuan dan bertemu dengan semua yang terkena dampak,” katanya. Gogoi mengatakan pemerintah menyesatkan pengadilan dan masyarakat mengenai situasi di negara yang dilanda kekerasan tersebut. Pusat meminta pengadilan untuk memerintahkan agar persidangan dilakukan di luar Manipur. “Ada kerusakan total dalam situasi hukum dan ketertiban di negara bagian ini. Bagaimana bisa begitu banyak kantor polisi yang dijarah dan masyarakat mendapat akses terhadap senjata dan amunisi? Beberapa wanita diserang. Harus ada penyelidikan hukum yang independen dan netral terhadap kejadian mengerikan ini,” katanya.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ) ; Gogoi mengajukan mosi menentang pemerintah Modi di Lok Sabha pada hari Rabu. “Meskipun Perdana Menteri berbicara tentang martabat perempuan, dia belum pernah bertemu satupun korban kekerasan di Manipur. Dia mengeluarkan air mata buaya,” katanya. Pusat tersebut mencoba mengalihkan perhatian dari kegagalannya meredakan situasi di negara bagian tersebut, tambah Gogoi. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp