Layanan Berita Ekspres
PATNA: Inspektur Polisi Katihar Jitendra Kumar pada hari Jumat menginformasikan bahwa kematian dua orang dan cedera lainnya selama protes kekerasan terhadap pasokan listrik yang tidak teratur bukan disebabkan oleh tembakan polisi. Pejabat tersebut mengklaim bahwa peluru yang ditembakkan ke kerumunan oleh orang tak dikenal telah membunuh para pengunjuk rasa.
Almarhum telah diidentifikasi sebagai Khursheed Alam dan Sonu Kumar Sah.
SP merilis rekaman video kejadian tersebut untuk mendukung klaimnya. “Hari ini kami sampai di tempat untuk verifikasi fisik atas kejadian yang terjadi pada hari Rabu itu. Selama penyelidikan, kami meninjau rekaman video kejadian tersebut. Kami memperhatikan bahwa seorang pemuda datang dari arah kematian pertama
tempat dan api terbuka. Pelurunya mengenai korban lainnya,” ujarnya.
Kumar mengatakan pria itu terlihat melepaskan tembakan dengan senjata api dan melukai dua orang di sekitarnya yang menewaskan Khurdsheed Alam di tempat dan Sonu Kumar Sah meninggal karena luka-lukanya selama perawatan di rumah sakit. Korban ketiga yang diidentifikasi sebagai Neyaz Alam sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Benggala Barat, SP menambahkan.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengetahui identitas pria yang menembak para korban selama protes terhadap pasokan listrik yang tidak teratur di sub-divisi Barsoi di distrik tersebut.
“Saat verifikasi di lokasi korban pertama terkena peluru, kami mengetahui bahwa hampir tidak mungkin peluru yang ditembakkan polisi mengenai korban seperti yang diklaim masyarakat,” ungkap Kumar.
#LIHAT | Bihar: Rekaman CCTV kejadian penembakan Katihar.
(Sumber video: IPRD) pic.twitter.com/qO1lhKtKwM
— ANI (@ANI) 28 Juli 2023
Hakim Distrik Katihar Ravi Prakash mengatakan dua FIR terpisah telah didaftarkan di kantor polisi Barsoi sehubungan dengan insiden tersebut. FIR pertama diajukan oleh Dinas Ketenagalistrikan, sedangkan FIR kedua didaftarkan oleh polisi, kata DM seraya menambahkan bahwa pengaduan salah satu korban meninggal.
Keluarga Sonu Sah dikunjungi bersama kedua FIR tersebut.
Menurut sumber yang dapat dipercaya, tim beranggotakan dua orang yang terdiri dari seorang kolektor tambahan dan seorang DSP telah dibentuk untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Kami akan membagikan lebih banyak informasi setelah penyelidikan,” kata DM Ravi Prakash.
Sementara itu, Pemimpin Oposisi di Majelis Bihar Vijay Kumar Sinha menuntut penyelidikan CBI terhadap penembakan polisi di Katihar. “Pemerintah daerah sedang mencoba memberikan perubahan baru terhadap insiden ini atas perintah para penguasa politik,” katanya kepada media.
Pemerintah negara bagian sebelumnya telah meminta laporan rinci dari DM dan SP mengenai penembakan yang dilakukan polisi. Insiden itu mengambil warna politik.
PATNA: Inspektur Polisi Katihar Jitendra Kumar pada hari Jumat menginformasikan bahwa kematian dua orang dan cedera lainnya selama protes kekerasan terhadap pasokan listrik yang tidak teratur bukan disebabkan oleh tembakan polisi. Pejabat tersebut mengklaim bahwa peluru yang ditembakkan ke kerumunan oleh orang tak dikenal telah membunuh para pengunjuk rasa. Almarhum telah diidentifikasi sebagai Khursheed Alam dan Sonu Kumar Sah. SP merilis rekaman video kejadian tersebut untuk mendukung klaimnya. “Hari ini kami sampai di tempat untuk verifikasi fisik atas kejadian yang terjadi pada hari Rabu itu. Selama penyelidikan, kami meninjau rekaman video kejadian tersebut. Kami memperhatikan seorang pemuda datang dari arah terjadinya kematian pertama dan melepaskan tembakan. Pelurunya mengenai korban lain,” katanya.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Kumar mengatakan pria itu terlihat melepaskan tembakan dengan senjata api dan melukai dua orang di sekitarnya yang menewaskan Khurdsheed Alam di tempat dan Sonu Kumar Sah meninggal karena luka-lukanya selama perawatan di rumah sakit. Korban ketiga yang diidentifikasi sebagai Neyaz Alam sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Benggala Barat, SP menambahkan. Upaya telah dilakukan untuk memastikan identitas orang yang menembaki para korban selama protes terhadap pasokan listrik yang tidak teratur di sub-divisi Barsoi di distrik tersebut. “Saat verifikasi di lokasi korban pertama terkena peluru, kami mengetahui bahwa hampir tidak mungkin peluru yang ditembakkan polisi mengenai korban seperti yang diklaim masyarakat,” ungkap Kumar. #TONTON | Bihar: Rekaman CCTV kejadian penembakan Katihar. (Sumber video: IPRD) pic.twitter.com/qO1lhKtKwM — ANI (@ANI) 28 Juli 2023 Hakim Distrik Katihar Ravi Prakash mengatakan bahwa dua FIR terpisah telah didaftarkan di kantor polisi Barsoi sehubungan dengan insiden tersebut. FIR pertama diajukan oleh Dinas Ketenagalistrikan, sedangkan FIR kedua didaftarkan oleh polisi, kata DM seraya menambahkan bahwa pengaduan salah satu keluarga almarhum Sonu Sah didatangi bersama kedua FIR tersebut. Menurut sumber yang dapat dipercaya, tim beranggotakan dua orang yang terdiri dari seorang kolektor tambahan dan seorang DSP telah dibentuk untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Kami akan membagikan lebih banyak informasi setelah penyelidikan,” kata DM Ravi Prakash. Sementara itu, Pemimpin Oposisi di Majelis Bihar Vijay Kumar Sinha menuntut penyelidikan CBI terhadap penembakan polisi di Katihar. “Pemerintah daerah sedang mencoba memberikan perubahan baru terhadap insiden ini atas perintah para penguasa politik,” katanya kepada media. Pemerintah negara bagian sebelumnya telah meminta laporan rinci dari DM dan SP mengenai penembakan yang dilakukan polisi. Insiden itu mengambil warna politik.