Sebuah kapal pesiar sepanjang 16 kaki milik seorang wanita Australia hanyut di lepas pantai Raigad dekat Mumbai, kata para pejabat pada Kamis, tetapi mengesampingkan kemungkinan teror setelah tiga senapan AK-47 ditemukan di kapal tersebut.
Sebuah perahu mencurigakan berisi tiga pucuk senapan AK-47 dan peluru ditemukan di lepas pantai Raigad di Maharashtra, Kamis, 18 Agustus 2022. (Foto | PTI)
MUMBAI: Wakil Ketua Menteri Maharashtra Devendra Fadnavis pada hari Kamis mengatakan kapal yang ditemukan dengan beberapa senjata semi-otomatis di lepas pantai Raigad adalah milik seorang wanita Australia.
Perahu itu terhanyut karena cuaca buruk dan sampai di pantai Raigad, Fadnavis memberi tahu majelis negara bagian.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Dalam Negeri setelah legislator NCP Aditi Tatkare mengangkat isu tersebut di DPR.
“Perahu yang tersapu di lepas pantai Raigad adalah milik seorang wanita Australia. Beberapa senjata semi-otomatis ditemukan di dalamnya,” katanya.
“Lembaga pusat dan kepolisian negara bagian telah memulai penyelidikan atas masalah ini,” tambahnya.
Sebuah kapal pesiar sepanjang 16 kaki milik seorang wanita Australia hanyut di lepas pantai Raigad dekat Mumbai, kata para pejabat pada Kamis, tetapi mengesampingkan kemungkinan teror setelah tiga senapan AK-47 ditemukan di kapal tersebut.
Wakil Ketua Menteri Maharashtra Devendra Fadnavis, yang juga memegang jabatan dalam Kementerian Dalam Negeri, memberi tahu Majelis Negara bahwa pemilik kapal tersebut adalah seorang wanita Australia yang suaminya adalah kaptennya.
“Sampai saat ini tidak ada sudut pandang teror. Tapi penyelidikan sedang berjalan. Kita tidak bisa mengesampingkan sudut pandang apa pun. Saya hanya berbagi informasi primer,” tambahnya.
Polisi setempat dan pasukan kontra-terorisme sedang menyelidiki kasus ini, tambahnya.
Kapal pesiar, yang lebarnya empat meter, sedang dalam perjalanan ke Eropa dari Muscat pada bulan Juni ketika cuaca buruk, katanya.
Pasangan Australia itu meninggalkannya karena masalah mesin, tambahnya.
Faktanya, tidak ada sudut pandang teror tetapi tidak jelas mengapa mereka membawa senjata, kata Fadnavis setelah anggota parlemen Raigad Aditi Tatkare meminta penyelidikan atas masalah tersebut.
Seorang pejabat polisi mengatakan awak kapal tersebut diselamatkan di lepas pantai Oman pada bulan Juni.
Beberapa penduduk setempat melihat kapal pesiar tersebut di dekat Shrivardhan, lebih dari 190 km dari Mumbai, dan memberi tahu badan keamanan, kata pejabat itu.
Seorang pejabat Penjaga Pantai mengatakan tidak ada ancaman keamanan.
“Itu adalah kapal pesiar terdaftar di Inggris yang berlayar dari Oman ke Eropa. Kapal itu memberikan panggilan darurat dan orang-orang di dalamnya diselamatkan oleh kapal-kapal di sekitar Muscat pada 26 Juni,” kata pejabat itu.
Kapal pesiar itu juga membawa beberapa senjata ringan seri AK, katanya.
Penjual senjata telah dihubungi dan nomor seri senjata yang ditemukan di kapal cocok dengan yang hilang dari inventaris penjual, kata pejabat tersebut.
“Karena kapal pesiar bergerak lambat, maka diperbolehkan membawa senjata kecil. Ketika penumpang meninggalkan kapal, mereka tidak membawa senjata,” kata pejabat itu.
Belakangan, perahu itu terapung dan mendarat di darat.
Pejabat itu mengatakan kapal pesiar itu rusak parah dan sebagian tenggelam setelah dihantam angin muson.