Viaan Industries milik Kundra memiliki ikatan dengan perusahaan Kenrin yang berbasis di London, pemilik aplikasi ‘Hotshots’, yang diduga terlibat dalam penerbitan film porno, kata seorang perwira polisi senior.
Suami pengusaha dan aktris Bollywood Shilpa Shetty, Raj Kundra (Foto | PTI)
MUMBAI: Sebuah perusahaan milik pengusaha Raj Kundra, yang ditangkap dalam kasus film porno, menjalankan operasi untuk sebuah perusahaan yang berbasis di London yang dijalankan oleh kerabat dekat yang terlibat dalam produksi konten pornografi untuk India, klaim polisi Mumbai pada hari Selasa.
Kundra (45), suami aktor Bollywood Shilpa Shetty, ditangkap oleh unit kriminal pada Senin malam dalam sebuah kasus, yang menurutnya terkait dengan dugaan pembuatan film porno dan publikasinya melalui beberapa aplikasi.
Dia muncul di hadapan pengadilan pada hari Selasa, yang menahannya di tahanan polisi hingga 23 Juli.
Viaan Industries milik Kundra memiliki ikatan dengan perusahaan Kenrin yang berbasis di London, pemilik aplikasi ‘Hotshots’, yang diduga terlibat dalam penerbitan film porno, kata seorang perwira polisi senior.
“Meskipun perusahaan tersebut terdaftar di London, pembuatan konten, pengoperasian aplikasi, dan akuntansi dilakukan oleh Viaan Industries milik Kundra,” kata Komisaris Gabungan Polisi (Kejahatan) Milind Bharambe saat konferensi pers.
Kenrin itu milik kakak ipar Kundra, ujarnya.
Polisi telah mengumpulkan bukti yang menunjukkan hubungan antara kedua entitas bisnis tersebut, kata petugas tersebut.
Mereka menemukan grup WhatsApp, pertukaran email, rincian akuntansi dan beberapa film pron setelah penggeledahan di kantor Kundra di Mumbai, kata Bharambe.
“Sejak bukti-bukti yang memberatkan telah dikumpulkan dalam kasus ini, kami telah menangkap Raj Kundra dan kepala IT-nya Ryan Thorpe,” katanya, seraya menambahkan “penyelidikan kami terhadap kasus ini sedang berlangsung”.
BACA JUGA | Raj Kundra dikirim ke tahanan polisi hingga 23 Juli; polisi mengklaim dia mendapat untung dari bisnis film porno
Polisi pada hari Senin menggambarkan Kundra sebagai “konspirator utama” dalam kasus tersebut, yang didaftarkan pada tanggal 4 Februari di kantor polisi Malwani di Mumbai.
Berbicara tentang tertundanya penangkapan Kundra dalam kasus yang diajukan pada bulan April, Bharambe mengatakan banyak bukti elektronik yang perlu dipindai untuk membangun kasus yang kuat.
Transfer uang, kepemilikan sebenarnya atas akun, konten dan penerbit harus diverifikasi sebelum polisi dapat mengambil tindakan koersif, tambahnya.
Polisi menemukan transfer uang di beberapa rekening bank, kata Bharambe, seraya menambahkan bahwa para korban pornografi biasanya hanya menerima beberapa ribu rupee.
Dalam pemeriksaan, diketahui ada perusahaan bernama Armsprime yang menyiapkan aplikasi (Hotshots) untuk Kenrin dan ada juga aplikasi individu, ujarnya.
Viaan Industries memiliki perjanjian dengan Kenrin mengenai tanggung jawab pembuatan konten dan uang untuk itu ditransfer ke perusahaan Kundra oleh entitas yang berbasis di Inggris, kata petugas polisi.
Biaya berlangganan (untuk menggunakan aplikasi) dulunya atas nama Kenrin, meski manajemennya dari Mumbai, katanya.
Sebelum cabang kejahatan Mumbai mengambil alih kasus ini, ada pengaduan ke Maharashtra Cyber tentang penipuan tersebut, kata Bharambe.
Polisi Malwani mengajukan FIR berdasarkan pengaduan yang diterima dari dua perempuan, sementara seorang perempuan lainnya mengajukan pengaduan di kantor polisi Lonavla, sekitar 120 km dari Mumbai, katanya.
Cabang kejahatan Mumbai memulai penyelidikan atas kasus ini setelah beberapa korban mendekati kantor polisi Malwani pada Februari 2021, katanya.
Selama penyelidikan, terungkap bahwa beberapa artis kecil dibujuk dengan menampilkan mereka dalam beberapa serial web atau cerita pendek, katanya.
BACA JUGA | ‘Industri kreatif membutuhkan sistem nilai yang kuat’: Kangana Ranaut tentang penangkapan Raj Kundra
Para aktor ini dipanggil untuk mengikuti audisi dan diminta memberikan adegan ‘gemuk’, yang kemudian berubah menjadi adegan setengah telanjang atau telanjang, yang bertentangan dengan keinginan para aktor, kata Bharambe.
Dalam penelusurannya juga diketahui banyak aplikasi terkait pornografi yang beroperasi di dunia siber, ujarnya.
Polisi kemudian menangkap produser Roma Khan, suaminya, aktris Gehna Vashishth, sutradara Tanveer Hashmi dan Umesh Kamath (yang dulu menjaga operasi perusahaan Kundra di India), katanya.
Sejauh ini, total 11 orang telah ditangkap dalam kasus ini, kata petugas polisi.
Cabang kejahatan sejauh ini telah membekukan setidaknya Rs 7,50 crore di berbagai akun operator aplikasi ketika kejahatan terjadi, katanya, seraya menambahkan bahwa ada juga beberapa tersangka yang dicari.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, kami berhasil mengamankan barang bukti surat, barang bukti elektronik, dan barang bukti lainnya yang masuk kepada kami,” kata petugas.
Karena kontennya, aplikasi tersebut dihapus dari Apple Store pada Juni 2020 karena alasan utama keributan, katanya.
“Sampai saat ini, apa yang kami lihat adalah bahwa Kenrin mungkin melakukan hal tersebut hanya untuk menghindari undang-undang karena di India hal tersebut tidak diperbolehkan. Namun semua pembuatan konten, pengoperasian, dan pengelolaan akun dilakukan di Mumbai,” katanya.