SHIMLA: Hujan deras di Lembah Gadsa di distrik Kullu Himachal Pradesh pada hari Selasa merusak beberapa rumah dan lahan pertanian di daerah tersebut, selain hilangnya pasokan listrik, kata para pejabat.
Dua jembatan dan sejumlah ternak dikhawatirkan hanyut dan jalan Bhuntar-Gadsa rusak di beberapa titik.
Pejabat pendapatan telah tiba di tempat untuk menilai situasi, kata mereka.
Pasokan listrik terganggu di daerah tersebut dan beberapa jalan penghubung diblokir.
Setelah air meluap akibat tidak berfungsinya pintu gerbang Bendungan Malana, Pemerintah Kabupaten Kullu pada Senin meminta warga sekitar yang tinggal di bantaran Sungai Parvati untuk tetap waspada.
“Kami telah memperingatkan masyarakat yang tinggal di desa-desa di tepi sungai bahwa mereka akan dievakuasi jika terjadi kebocoran di Bendungan Malana 2,” kata Wakil Komisaris Kullu, Ashutosh Garg kepada PTI.
Sejauh ini, situasinya tidak serius karena hanya 30 cusec air yang meluap dan Bendungan Malana 1 di bawah aliran tersebut dapat menampung air selama beberapa waktu jika terjadi jebol sehingga memungkinkan evakuasi, katanya.
Pada tanggal 26 dan 27 Juli, kantor meteorologi setempat mengeluarkan peringatan berwarna oranye untuk hujan lebat hingga sangat lebat di tempat-tempat terpencil di delapan dari 12 distrik di negara bagian tersebut dan memperingatkan akan terjadinya tanah longsor, banjir bandang, tanah longsor, dan peningkatan limpasan air di sungai.
Menurut pusat tanggap darurat negara bagian, 164 orang tewas dalam insiden terkait hujan dan kecelakaan di jalan raya dan negara bagian tersebut menderita kerugian sebesar Rs 5.269 crore sejak awal musim hujan pada 24 Juni.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
SHIMLA: Hujan deras di Lembah Gadsa di distrik Kullu Himachal Pradesh pada hari Selasa merusak beberapa rumah dan lahan pertanian di daerah tersebut, selain mengganggu pasokan listrik, kata para pejabat. Dua jembatan dan sejumlah ternak dikhawatirkan hanyut dan jalan Bhuntar-Gadsa rusak di beberapa titik. Pejabat pendapatan telah tiba di lokasi untuk menilai situasi, kata mereka.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Pasokan listrik terganggu di daerah tersebut dan beberapa jalan penghubung diblokir. Setelah air meluap akibat tidak berfungsinya pintu gerbang Bendungan Malana, Pemerintah Kabupaten Kullu pada Senin meminta warga sekitar yang tinggal di bantaran Sungai Parvati untuk tetap waspada. “Kami telah memperingatkan masyarakat yang tinggal di desa-desa di tepi sungai bahwa mereka akan dievakuasi jika terjadi kebocoran di Bendungan Malana 2,” kata Wakil Komisaris Kullu, Ashutosh Garg kepada PTI. Sejauh ini, situasinya tidak serius karena hanya 30 cusec air yang meluap dan Bendungan Malana 1 di bawah aliran tersebut dapat menampung air selama beberapa waktu jika terjadi jebol sehingga memungkinkan evakuasi, katanya. Pada tanggal 26 dan 27 Juli, kantor meteorologi setempat mengeluarkan peringatan berwarna oranye untuk hujan lebat hingga sangat lebat di tempat-tempat terpencil di delapan dari 12 distrik di negara bagian tersebut dan memperingatkan akan terjadinya tanah longsor, banjir bandang, tanah longsor, dan peningkatan limpasan air di sungai. Menurut pusat tanggap darurat negara bagian, 164 orang tewas dalam insiden terkait hujan dan kecelakaan di jalan raya dan negara bagian tersebut menderita kerugian sebesar Rs 5.269 crore sejak musim hujan pada 24 Juni. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp.