MANGALURU: Kerusuhan terjadi di Bellare dan tempat lain di Sullia taluk di distrik Dakshina Kannada menyusul pembunuhan seorang pemimpin Bharatiya Janata Yuva Morcha (BJYM), yang dibacok hingga tewas oleh duo pengendara sepeda motor tak dikenal.
Pemuda itu baru saja hendak pulang ke rumah pada Selasa malam setelah menutup toko unggasnya diserang secara brutal oleh dua orang penyerang yang sedang bersepeda terdaftar di Kerala.
Berita pembunuhan tersebut menyebar dengan cepat dan sejumlah besar orang berkumpul di depan kantor polisi Bellare. Organisasi Hindu juga melakukan protes di depan rumah sakit tempat jenazah disimpan.
Paroki Hindu Vishwa (VHP) pada hari Rabu menyerukan sebuah bandh di taluk Sullia, Kadaba dan Puttur di distrik tersebut untuk memprotes pembunuhan tersebut. Pembunuhan itu diyakini sebagai tindakan balas dendam atas pembunuhan lain di Bellare, kata polisi. Keamanan telah ditingkatkan di Sullia dan taluk sekitarnya untuk menjaga hukum dan ketertiban, kata sumber tersebut.
Situasi tegang terjadi di Bellare setelah pembunuhan tersebut dan polisi menutup semua toko, institusi dan hotel di daerah tersebut di tengah protes masyarakat.
Inspektur Polisi Distrik DK Rishikesh Sonawane mengatakan kepada PTI bahwa penyelidikan sedang dilakukan dan hingga saat ini belum ada terobosan.
Ketika ditanya tentang kemungkinan penyerang datang dari Kerala, Inspektur Distrik DC Rishikesh Sonawane mengatakan polisi bekerja dari sudut yang berbeda.
Praveen Nettare (32) adalah anggota aktif Sangh Parivar yang membuat kehadirannya terasa di kalangan sosial dan politik, kata presiden distrik BJP DK Sudarshan Moodbidri. Pemimpin BJP setempat Muralidhar Hamsatadka mengatakan mereka terkejut dan kecewa setelah pembunuhan brutal tersebut.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
MANGALURU: Kerusuhan terjadi di Bellare dan tempat lain di Sullia taluk di distrik Dakshina Kannada menyusul pembunuhan seorang pemimpin Bharatiya Janata Yuva Morcha (BJYM), yang dibacok hingga tewas oleh duo pengendara sepeda motor tak dikenal. Pada Selasa malam, pemuda tersebut baru saja hendak pulang ke rumah setelah menutup toko unggasnya ketika ia diserang secara brutal oleh dua penyerang yang mengendarai sepeda yang terdaftar di Kerala. Berita pembunuhan tersebut menyebar dengan cepat dan sejumlah besar orang berkumpul di depan kantor polisi Bellare. Organisasi Hindu juga melakukan protes di depan rumah sakit tempat jenazah disimpan.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Paroki Hindu Vishwa (VHP) pada hari Rabu menyerukan sebuah bandh di taluk Sullia, Kadaba dan Puttur di distrik tersebut untuk memprotes pembunuhan tersebut. Pembunuhan itu diyakini sebagai tindakan balas dendam atas pembunuhan lain di Bellare, kata polisi. Keamanan telah ditingkatkan di Sullia dan taluk sekitarnya untuk menjaga hukum dan ketertiban, kata sumber tersebut. Situasi tegang terjadi di Bellare setelah pembunuhan tersebut dan polisi menutup semua toko, institusi dan hotel di daerah tersebut di tengah protes masyarakat. Inspektur Polisi Distrik DK Rishikesh Sonawane mengatakan kepada PTI bahwa penyelidikan sedang dilakukan dan hingga saat ini belum ada terobosan. Ketika ditanya tentang kemungkinan penyerang datang dari Kerala, Inspektur Distrik DC Rishikesh Sonawane mengatakan polisi bekerja dari sudut yang berbeda. Praveen Nettare (32) adalah anggota aktif Sangh Parivar yang membuat kehadirannya terasa di kalangan sosial dan politik, kata presiden distrik BJP DK Sudarshan Moodbidri. Pemimpin BJP setempat Muralidhar Hamsatadka mengatakan mereka terkejut dan kecewa setelah pembunuhan brutal tersebut. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp