Oleh PTI

AHMEDABAD: Jumlah korban tewas akibat konsumsi minuman keras palsu di distrik Botad Gujarat telah mencapai 40 orang dan tujuh orang lagi meninggal dalam 12 jam terakhir, kata seorang pejabat polisi, Rabu.

Dari korban meninggal, 31 orang berasal dari desa berbeda di Botad dan sembilan adalah penduduk asli tetangga Dhandhuka taluka di distrik Ahmedabad, kata petugas ruang kendali polisi Botad.

Hampir 50 orang masih dirawat di rumah sakit di Bhavnagar, Botad dan Ahmedabad, katanya.

Polisi Botad dan Ahmedabad pada hari Selasa mendaftarkan tiga laporan informasi pertama (FIR) terhadap hampir 20 pelaku berdasarkan KUHP India pasal 302 (pembunuhan), 328 (menyebabkan luka akibat racun) dan 120-B (konspirasi kriminal) dan setidaknya telah menangkap 10 orang. . dari mereka sejauh ini.

Polisi Pedesaan Vadodara menangkap Jatubha Rathod, salah satu tersangka dalam FIR yang didaftarkan oleh polisi Barvala di Botad, pada hari Rabu dan telah melarikan diri sejak dia ditangkap, kata seorang pejabat.

Tragedi hooch terungkap pada Senin dini hari ketika beberapa warga yang tinggal di Desa Rojid Botad dan desa-desa sekitarnya dirujuk ke rumah sakit pemerintah di kawasan Barvala dan Desa Botad karena kondisi kesehatannya yang memburuk.

Investigasi awal yang dilakukan polisi mengungkapkan bahwa beberapa penyelundup kecil-kecilan dari berbagai desa di distrik Botad membuat minuman keras palsu dengan mencampurkan air dengan metil alkohol atau metanol, pelarut industri yang sangat beracun, dan menjualnya kepada penduduk desa dengan harga Rs 20 per kantong.

Menurut polisi, analisis forensik menetapkan bahwa para korban telah mengonsumsi metil alkohol.

Departemen Dalam Negeri Gujarat telah membentuk komite beranggotakan tiga orang, yang dipimpin oleh perwira senior Dinas Kepolisian India (IPS) Subhash Trivedi, untuk melakukan penyelidikan terperinci atas insiden tersebut dan menyerahkan laporan dalam waktu tiga hari, menurut pernyataan pemerintah.

Investigasi polisi mengungkapkan bahwa seseorang bernama Jayesh alias Raju mencuri 600 liter metil alkohol dari sebuah gudang di Ahmedabad tempat dia bekerja sebagai manajer dan kemudian menjualnya ke basis Botad miliknya pada tanggal 25 Juli menjual sepupunya Sanjay seharga Rs 40.000.

Meskipun mengetahui bahwa itu adalah pelarut industri, Sanjay menjual bahan kimia tersebut kepada penghuni liar dari berbagai desa di Botad. Para penyelundup ini mencampurkan air dengan bahan kimia dan menjualnya kepada masyarakat sebagai minuman keras buatan negara, kata polisi.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

Toto HK