NEW DELHI: Organisasi Muslim terkemuka Jamiat Ulema-e-Hind pada hari Senin mendesak umat Islam untuk secara ketat mengikuti pedoman pemerintah saat melakukan kurban pada Idul Adha dan tidak membagikan gambar hewan yang disembelih di media sosial.
Idul Adha, disebut juga hari raya kurban, dirayakan pada hari Kamis.
Umat Islam di seluruh dunia mempersembahkan kurban hewan sebagaimana diperbolehkan undang-undang di negaranya masing-masing sebagai simbol kesediaan dan ketaatan kepada Tuhan yang ditunjukkan Nabi Ibrahim dengan mengorbankan putranya Ismail.
Maulana Arshad Madani, ketua Jamiat Uleme-e-Hind, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mengingat situasi saat ini, penting bagi umat Islam untuk mengambil tindakan pencegahan saat mempersembahkan hewan kurban.
Ia meminta masyarakat tidak menyebarkan gambar hewan yang disembelih ke media sosial.
Madani juga mendesak umat Islam untuk secara ketat mengikuti pedoman pemerintah saat melakukan ‘qurbani (kurban) dan tidak mengorbankan hewan terlarang.
Dia mendesak mereka untuk menjaga kerahasiaan pemerintah ketika ada orang yang mencoba menghentikan pengorbanan hukum tersebut.
Madani juga berpesan agar umat Islam menjaga kebersihan secara khusus pada saat Idul Adha dan menekankan bahwa kotoran hewan tidak boleh dibuang di jalan, jalan, dan saluran air, melainkan harus dikubur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bau busuk. .
Ketua Jamiat menegaskan, segala upaya harus dilakukan agar tidak ada yang dirugikan oleh tindakan umat Islam.
Ia juga mendesak masyarakat untuk mengajukan pengaduan ke kantor polisi setempat jika ada “provokasi apa pun yang dilakukan oleh elemen sektarian”.
Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp
NEW DELHI: Organisasi Muslim terkemuka Jamiat Ulema-e-Hind pada hari Senin mendesak umat Islam untuk secara ketat mengikuti pedoman pemerintah saat melakukan kurban pada Idul Adha dan tidak membagikan gambar hewan yang disembelih di media sosial. Idul Adha, disebut juga hari raya kurban, dirayakan pada hari Kamis. Umat Islam di seluruh dunia mempersembahkan kurban hewan sebagaimana diperbolehkan undang-undang di negaranya masing-masing sebagai simbol kesediaan dan ketaatan kepada Allah yang ditunjukkan Nabi Ibrahim dengan menyembelih putranya Ismail.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘ div-gpt-ad-8052921-2’); ); Maulana Arshad Madani, ketua Jamiat Uleme-e-Hind, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mengingat situasi saat ini, penting bagi umat Islam untuk mengambil tindakan pencegahan saat mempersembahkan hewan kurban. Ia meminta masyarakat tidak menyebarkan gambar hewan yang disembelih ke media sosial. Madani juga mendesak umat Islam untuk secara ketat mengikuti pedoman pemerintah saat melakukan ‘qurbani (kurban) dan tidak mengorbankan hewan terlarang. Dia mendesak mereka untuk menjaga kerahasiaan pemerintah ketika ada orang yang mencoba menghentikan pengorbanan hukum tersebut. Madani juga berpesan agar umat Islam menjaga kebersihan secara khusus pada saat Idul Adha dan menekankan bahwa kotoran hewan tidak boleh dibuang di jalan, jalan, dan saluran air, melainkan harus dikubur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bau busuk. . Ketua Jamiat menegaskan, segala upaya harus dilakukan agar tidak ada yang dirugikan oleh tindakan umat Islam. Ia juga mendesak masyarakat untuk mengajukan pengaduan ke kantor polisi setempat jika ada “provokasi apa pun yang dilakukan oleh elemen sektarian”. Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp