Oleh PTI

NEW DELHI: Setidaknya 63 persen orang tua mengatakan sekolah harus menyediakan kelas online jika tingkat positif COVID-19 di kabupaten tersebut melebihi 5 persen sehingga pembelajaran tidak terganggu bagi siswa yang terkena dampak, menurut survei baru.

Dua puluh tujuh persen orang tua yang disurvei mengatakan bahwa ketika Tingkat Positifitas Tes Covid (TPR) di suatu daerah melebihi 2 persen, kelas online harus dimulai. Sementara 63 persen orang tua mengatakan jika TPR kabupaten melebihi 5 persen, sekolah juga harus menyediakan kelas online sehingga pembelajaran tidak terganggu bagi siswa yang terkena dampak,” katanya.

Survei ini dilakukan oleh platform online Local Circles dan menerima 23.500 tanggapan dari warga di 314 distrik di India.

Sebanyak 62 persen responden berjenis kelamin laki-laki, dan 38 persen berjenis kelamin perempuan.

Empat puluh empat persen orang tua yang disurvei berasal dari daerah metro atau daerah tingkat 1, 34 persen dari daerah tingkat 2 dan 22 persen dari daerah tingkat 3, 4 dan pedesaan.

“Hanya 34 persen orang tua yang disurvei mendukung adanya kelas fisik dengan jadwal penuh. 34 persen lainnya menyarankan durasi sekolah yang lebih pendek tanpa makan siang dan makanan ringan di dalam ruangan. Dua puluh sembilan persen orang tua sangat jelas bahwa kelas fisik harus ditutup jika TPR kabupaten berada di atas 5 persen.

“Namun, ada banyak sekolah di seluruh negeri yang tidak memiliki fasilitas pendidikan online. Dalam kasus tersebut, pindah ke sekolah dengan jangka waktu yang lebih pendek mungkin merupakan pilihan terbaik hingga tingkat tes positif meningkat secara signifikan,” tambah survei tersebut.

Sekolah-sekolah di seluruh negeri ditutup selama lebih dari setahun karena wabah virus corona dan kini telah melanjutkan kelas secara offline sejak sesi akademik baru.

Para ahli juga telah memperingatkan dampak jangka panjang dari penutupan sekolah yang berkepanjangan akibat COVID-19.

Berdasarkan masukan dari para ilmuwan, ahli epidemiologi, ahli virologi dan dokter anak, data tentang risiko infeksi ulang dan pembelajaran dari COVID-19 jangka panjang pada anak-anak di seluruh dunia, pendekatan konservatif diperlukan dalam hal melanjutkan sekolah ketika kasus mulai meningkat dan tingkat kepositifan meningkat. Pihak administrasi sekolah dan hakim distrik harus memantau dengan cermat tingkat positif tes dan jumlah kasus harian sehingga tindakan perbaikan dapat diambil,” tambah laporan survei tersebut.

situs judi bola online